KONTEKS.CO.ID - Raksasa minyak BP mengambil keputusan ekstrem dengan menghentikan sementara seluruh pengiriman minyak perusahaan melalui Laut Merah.
Keputusan perusahaan ini dipicu oleh serangkaian serangan bersenjata yang dilancarkan oleh kelompok Houthi terhadap kapal-kapal komersial di wilayah tersebut.
Houthi menggunakan drone dan roket untuk menargetkan kapal asing yang mereka yakini behubungan atau menuju Israel.
Laut Merah, sebagai salah satu rute terpenting untuk pengiriman minyak, gas alam cair, dan barang konsumen, kini menghadapi krisis akibat serangan tersebut.
Banyak perusahaan pengangkutan global, termasuk BP, telah menghentikan perjalanan melalui kawasan tersebut.
[irp posts="215587" ]
Analisis ekonomi mengatakan, jika perusahaan minyak besar lainnya mengikuti langkah BP, maka harga minyak global dapat mengalami kenaikan.
Pasalnya, rute alternatif yang lebih panjang dan biaya pengiriman yang lebih tinggi dapat menjadi dampak nyata jika lebih banyak perusahaan pelayaran memutuskan untuk menghindari Laut Merah.
Sejarawan minyak dan analis di Eurasia Group, Gregory Brew menyatakan, dampak dari penghentian pengiriman oleh BP masih belum jelas seberapa signifikan.
Namun, jika gangguan ini berlanjut dan perusahaan lain mengikuti, kemungkinan besar harga minyak akan meningkat.
"Jika semakin banyak perusahaan pelayaran mengalihkan lalu lintas mereka, dan jika gangguan tersebut berlangsung lebih dari satu atau dua minggu, harga kemungkinan akan semakin meningkat," katanya. ***