KONTEKS.CO.ID - Indonesia mencatat kenaikan signifikan harga telur ayam yang dipicu terbatasnya pasokan jagung.
Selain terbatasnya pasokan jagung juga ada faktor meningkatnya biaya pakan ternak.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan rata-rata harga telur secara nasional mencapai USD1,92 atau Rp31.900 per kilogram pada pekan ketiga September lalu.
Harga itu berarti mengalai kenaikan sekitar 0,21 persen dibandingkan bulan sebelumnya.
Direktur BPS Amalia Adininggar Widyasanti menjelaskan faktor utama di balik kenaikan harga telur ayam karena turunnya produksi jagung.
Produksi jagung kering dengan kadar air 14 persen turun 21,09 persen pada Agustus, 24,73 persen pada September, dan diperkirakan kembali menurun 15,67 persen pada Oktober.
Baca Juga: Kejagung Cecar Direktur PT Galva Technologies Soal Korupsi Laptop Cromebook Nadiem Dkk
Secara keseluruhan ini menunjukkan potensi penurunan tahunan sebesar 20,87 persen, atau sekitar 0,96 juta ton dibanding tahun lalu.
Penurunan pasokan ini menyebabkan harga jagung meningkat tajam, yang secara langsung berdampak pada naiknya biaya pakan dan akhirnya harga telur.
“Salah satu alasan utama kenaikan harga jagung dan pakan adalah berkurangnya produksi selama tiga bulan terakhir,” ujar Widyasanti.
Baca Juga: Apple Umumkan Tanggal Rilis iPhone 17 dan iPhone Air di Indonesia
Kementerian Perdagangan mencatat hingga 20 September, kenaikan harga telur terjadi di 32,78 persen wilayah Indonesia.
Harga tertinggi tercatat di Provinsi Papua dengan Rp104.130 per kilogram di Kabupaten Mamberamo Tengah, Rp98.999 per kilogram di Puncak Jaya, dan Rp83.304 per kilogram di Intan Jaya.***
Artikel Terkait
Harga Telur Ayam Tembus Rp40.000 per Kg, Pedagang Pasar: Pemerintah ke Mana?
Panduan Lengkap dan Praktis Memilih Telur Ayam dengan Kualitas Baik
Cara Mengetahui Usia Telur Ayam dengan Mudah
Mengapa Telur Ayam Memiliki Warna Cangkang Pucat dan Tipis
Ini Dia 7 Manfaat Telur Ayam Kampung bagi Kesehatan yang Jarang Diketahui