KONTEKS.CO.ID – Perang China vs AS dalam simulasi. Angkatan Darat dan Angkatan Udara Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) menggelar latihan bersama menangkis serangan jet siluman AS, F35.
Mempraktikkan pertahanan udara dalam latihan konfrontasi bersama baru-baru ini, Angkatan Udara mengirimkan jet tempur siluman J-20 sebagai tiruan musuh. Ini simulasi perang China vs AS.
Menurut para ahli ini sebuah langkah mensimulasikan serangan oleh F-35 AS, pesawat siluman yang dikerahkan secara luas di depan pintu China. Armadanya menimbulkan ancaman bagi pertahanan nasional negara tersebut dan bisa memicu perang China vs AS.
“Sebuah brigade pertahanan udara yang melekat pada Angkatan Darat Grup ke-75 PLA dan unit Angkatan Udara PLA yang berbasis di wilayah tersebut mengadakan latihan konfrontasi bersama di bawah skenario pertempuran yang realistis di wilayah tengah Daerah Otonomi Guangxi Zhuang China Selatan pada awal musim semi,” ungkap China Central Television (CCTV), Rabu, 22 Maret 2023.
Latihan itu diselenggarakan untuk menghubungkan rantai komando dan rantai daya tembak antara unit Angkatan Darat dan Angkatan Udara dan mengasah kemampuan tempur mereka sebagai sistem yang terintegrasi, kata laporan itu.
Selama latihan, unit Angkatan Udara berbagi informasi udara dengan brigade pertahanan udara Angkatan Darat, dan mereka mampu membangun jaringan senjata pertahanan udara dalam waktu singkat.
Meskipun unit pesawat lawan segera mengubah formasi, mencoba memanfaatkan medan pegunungan dan menembus pertahanan di ketinggian yang sangat rendah, pihak bertahan diklaim mampu mengunci target.
Pada malam hari, pihak yang menyerang melancarkan serangan mendadak dan menggunakan interferensi elektromagnetik yang kuat. Tetapi pihak yang bertahan dapat menerapkan tindakan balasan, lapor CCTV.
Laporan CCTV termasuk rekaman yang menunjukkan senjata artileri anti-pesawat Angkatan Darat membidik dan melacak jet tempur siluman J-20 Angkatan Udara ketika pesawat terbang rendah dan dapat dikonfirmasi secara visual.
“AS dan sekutunya telah menugaskan sejumlah besar jet tempur siluman F-35, yang dirancang terutama untuk misi serangan darat daripada misi superioritas udara,” ujar Fu Qianshao, ahli penerbangan militer China, kepada Global Times, Kamis, 23 Maret 2023.
Ini berarti F-35 dapat memilih untuk menembus pertahanan udara dari ketinggian rendah daripada ketinggian di langit. Dan dalam skenario ini, radar dan rudal jarak jauh Angkatan Udara dapat kehilangan keunggulannya.
“Sementara radar jarak pendek, inframerah dan optik Angkatan Darat sensor serta senjata artileri pertahanan udara dan rudal yang dipasang pada kendaraan yang sangat bergerak mendapatkan signifikansi,” kata Fu.
Dengan mengintegrasikan dan berbagi intelijen waktu nyata, Angkatan Darat dan Angkatan Udara PLA memiliki seperangkat alat dan langkah lengkap untuk menghadapi berbagai jenis ancaman.
“Selain pesawat siluman, drone yang terbang rendah, kecil, dan lambat juga menjadi ancaman utama,” ujarnya. ***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"