KONTEKS.CO.ID – Balon mata-mata China ada dalam artikel di bawah ini. Sebuah laporan intelijen militer AS dari tahun lalu yang berfokus pada penggunaan balon ketinggian China menyebutkan penampakan di Hawaii dan Florida semasa Kepresidenan Trump.
Hal itu disampaikan CNN berdasarkan kutipan laporan yang ditinjau situs berita tersebut.
Laporan April 2022, berjudul “Balon Ketinggian Tinggi Republik Rakyat China” menemukan balon mata-mata China“mengelilingi dunia” pada 2019 di ketinggian sekitar 65.000 kaki. “(Balon udara) melayang melewati Hawaii dan melintasi Florida sebelum melanjutkan perjalanannya,” beber dokumen Angkatan Udara AS, dikutip CNN, Selasa, 7 Februari 2023.
Laporan intelijen Angkatan Udara adalah indikasi pertama bahwa militer AS mengetahui balon mata-mata China jauh sebelum insiden terbaru.
Namun, tidak jelas dari dokumen kapan pejabat AS pertama kali mengetahui penerbangan China atau apa punya tujuan apa balon itu diterbangkan.
“Penilaian Angkatan Udara yang diperoleh CNN menyatakan bahwa balon mata-mata ‘diluncurkan dan dikendalikan’ oleh China pada tahun 2019, menunjukkan bahwa negara tersebut mampu menavigasi balon ketinggian tinggi di seluruh dunia sejauh pemerintahan Trump,” tulis laporan intelijen AS.
“China telah menerapkan beberapa HAB (balon ketinggian tinggi) yang dapat beroperasi pada ketinggian 65.000 – 328.000 kaki dan selama berbulan-bulan,” kata intelijen dalam penilaiannya terhadap balon mata-mata China.
Berita itu muncul ketika pejabat administrasi Trump dalam beberapa hari terakhir mempertanyakan bagaimana balon mata-mata China dapat melintasi AS dengan cara yang sama tanpa sepengetahuan mereka, seperti yang dikatakan oleh administrasi Biden dan pejabat pertahanan senior.
Pada hari-hari awal pemerintahan Biden, balon mata-mata China transit sebentar di benua Amerika Serikat, seperti yang diakui pejabat AS.
CNN sebelumnya melaporkan bahwa tiga balon pengintai China yang dicurigai melayang di atas benua AS selama masa jabatan Trump.
“Militer Amerika memiliki ‘kesenjangan kesadaran domain’ yang memungkinkan tiga balon lainnya transit tanpa terdeteksi,” kata Jenderal Pentagon yang bertanggung jawab untuk menyediakan pertahanan udara dan rudal di Amerika Utara, Senin.
“Setiap hari sebagai komandan NORAD, adalah tanggung jawab saya untuk mendeteksi ancaman terhadap Amerika Utara. Saya akan memberi tahu Anda bahwa kami tidak mendeteksi ancaman itu,” ungkap Jenderal Glen VanHerck, Komandan Komando Utara AS dan Komando Pertahanan Dirgantara Amerika Utara ketika ditanya tentang tiga balon lainnya.
“Dan itu adalah celah kesadaran domain yang harus kita cari tahu, tetapi saya tidak ingin menjelaskan lebih jauh,” tambahnya.
Penasihat keamanan nasional Gedung Putih Jake Sullivan juga mengatakan pada hari Senin, balon pengawasan masa lalu ditemukan pada awal Pemerintahan Biden. “Ini karena Biden mengarahkan komunitas intelijen untuk meningkatkan kewaspadaan kami dan aset yang kami gunakan untuk dapat mendeteksi upaya China memata-matai Amerika Serikat,” tegasnya
“Karena komunitas intelijen menjadikan ini prioritas atas arahan Presiden Biden, kami meningkatkan pengawasan wilayah udara teritorial, kami meningkatkan kapasitas kami untuk dapat mendeteksi hal-hal yang tidak dapat dideteksi oleh Pemerintahan Trump,” klaim Sullivan. ***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"