KONTEKS.CO.ID – G20 pasca dipimpin Indonesia telah resmi dipimpin India. Perdana Menteri Narendra Modi mengatakan pada masa presidensi India depolitisasi pasokan global makanan, pupuk, dan obat-obatan akan menjadi prioritas utama kepresidenan G20 India.
G20 hadir setelah krisis keuangan global pada 2008. Pemimpin India memperingatkan, “kami melihatnya ketika persediaan barang-barang penting dipersenjatai. Kami melihatnya ketika vaksin ditimbun oleh beberapa orang, bahkan miliaran orang tetap dalam kondisi rentan,” katanya.
India seperti banyak negara berkembang lainnya, mengkritik kenaikan harga bahan bakar dan makanan yang disebabkan oleh upaya negara-negara barat menghapus komoditas Rusia dari rantai pasokan global.
Kepemimpinan India dalam beberapa kesempatan juga memperingatkan bahwa efek luapan dari krisis Ukraina ditanggung secara tidak proporsional oleh negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah.
New Delhi menyoroti bahwa harga komoditas yang tinggi telah memperburuk beban utang di 70 negara berpenghasilan rendah dan menengah, bahkan ketika lebih dari 200 juta telah jatuh di bawah garis kemiskinan akibat era pandemi pasca-COVID.
Dalam hal ini, agenda G20 India akan mencerminkan suara negara Asia Selatan yang saat ini tidak terdengar dalam proses pengambilan keputusan global, demikia diutarakan Modi seperti dilansir Sputnik.
Kepresidenan G20 India menandai pertama kalinya dalam sejarah organisasi antar-pemerintah di mana kepemimpinan ‘ Troika ‘ terdiri dari negara-negara berkembang — India , Indonesia sebagai presiden sebelumnya dan Brasil sebagai presiden berikutnya.
Modi juga mengatakan bahwa India akan berupaya memainkan perannya dalam menyembuhkan perpecahan geopolitik untuk memajukan visinya tentang ‘Satu Bumi, Satu Keluarga, dan Satu Masa Depan’.
“Agenda G20 India akan bersifat inklusif, ambisius, berorientasi pada tindakan, dan menentukan,” kata Perdana Menteri Modi.
Menteri Luar Negeri S. Jaishankar mengatakan India telah mengundang UEA, Mesir, Mauritius, Oman, Singapura, Nigeria, Belanda, dan Spanyol sebagai “negara tamu” selama masa kepresidenannya di G20.
Negara-negara G20 menyumbang 85 persen Produk Domestik Bruto (PDB) global, 78 persen perdagangan global, dan sekitar dua pertiga populasi dunia. ***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"