KONTEKS.CO.ID – Tiga putra pimpinan Hamas, Ismail Haniyeh tewas dalam serangan udara Israel di Jalur Gaza.
Militer Israel mengkonfirmasi, merekalah yang melakukan serangan itu yang menewaskan tiga putra Haniyeh itu pada Rabu, 10 April 2024.
Mereka mengatakan, orang-orang tersebut melakukan aktivitas militan di Gaza tengah. Sayangnya, militer tak menjelaskan dengan rinci aktifitas yang mereka maksud.
Sementara media resmi kelompok militan Hamas dan Haniyeh menuduh Israel bertindak dalam ‘semangat balas dendam dan pembunuhan’. Hamas juga menyebut, empat cucu pemimpinnya tewas.
Dalam sebuah wawancara dengan saluran satelit Al Jazeera, Haniyeh mengatakan pembunuhan tersebut tidak akan menekan Hamas untuk melunakkan posisinya di tengah negosiasi gencatan senjata.
Haniyeh meninggalkan Gaza pada 2019 dan tinggal di pengasingan di Qatar.
Pemimpin tertinggi Hamas di Gaza adalah Yehya Sinwar, yang mendalangi serangan 7 Oktober terhadap Israel yang memicu perang.
Perang enam bulan Israel melawan Hamas telah menghancurkan Jalur Gaza dan mendorong wilayah kecil Palestina itu ke dalam krisis kemanusiaan. Lebih dari 1 juta orang berada di ambang kelaparan.
Kementerian Kesehatan Gaza menyebut pengeboman dan serangan darat Israel telah menewaskan sedikitnya 33.360 warga Palestina dan melukai 74.993 orang.
Kementerian tidak membedakan antara warga sipil dan kombatan dalam penghitungannya.
Namun perempuan dan anak-anak merupakan dua pertiga dari korban tewas.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"