KONTEKS.CO.ID – Pasukan Israel mengepung dua rumah sakit di Gaza sehingga memicu ketegangan. Kedua RS tersebut yakni Al-Amal dan Nasser di kota selatan Khan Younis.
Bulan Sabit Merah Palestina mengungkapkan bahwa tim medis mereka menjadi sasaran tembakan oleh pasukan Israel selama insiden yang terjadi pada Minggu, 24 Maret 2024 itu
Menurut laporan Bulan Sabit Merah Palestina, salah satu staf mereka tewas ketika tank-tank Israel tiba-tiba mengepung daerah sekitar rumah sakit.
Korban yakni Kepala ruang operasi darurat Bulan Sabit Merah Palestina, Amir Subhi Abu ‘Aisha.
Dia tewas saat bekerja di Rumah Sakit Al-Amal di Khan-Younis.
Pasukan Israel mengklaim, rumah sakit di daerah tersebut menjadi markas bagi militan Hamas.
Sebaliknya, Hamas dan staf medis di rumah sakit membantah klaim tersebut.
Namun seakan tak peduli, pasukan Israel terus melakukan operasi di sekitar rumah sakit.
“Mereka menutup Rumah Sakit Al-Amal dan melancarkan operasi besar-besaran di sekitarnya,” kata Bulan Sabit Merah Palestina.
Lembaga tersebut mengutuk tindakan keras Israel dan menyatakan semua tim medis mereka berada dalam bahaya ekstrem dan tidak dapat bergerak.
Mereka menyebut, pasukan Israel menuntut evakuasi menyeluruh dari staf, pasien, dan pengungsi dari lokasi Al-Amal.
“Mereka menggunakan bom asap untuk memaksa mereka keluar,” katanya.
Sementara itu, Kementerian Kesehatan di Gaza di bawah Hamas melaporkan, pasukan Israel menyandera puluhan pasien dan staf medis di Rumah Sakit Al Shifa di Kota Gaza.
Kantor media pemerintah Hamas mengatakan, selama tujuh hari serangan Israel, lima dokter Palestina tewas.
Al Shifa adalah salah satu dari sedikit fasilitas kesehatan yang masih beroperasi di Gaza utara.
Lebih dari 2 juta warga sipil, yang merupakan lebih dari 80 persen populasi Gaza, telah mencari perlindungan di rumah sakit ini akibat konflik yang sedang berlangsung.
Juru bicara militer Israel, Laksamana Muda Daniel Hagari, menyatakan, teroris Hamas dan Jihad Islam bersembunyi di dalam bangsal rumah sakit Shifa.
Namun, Hamas membantah tuduhan tersebut dan mengklaim tentara Israel malah berkeliaran di dalam kompleks rumah sakit dengan mudah.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"