KONTEKS.CO.ID – Petahana Vladimir Putin menang telak dengan perolehan suara mencapai 88 persen dalam pemilihan presiden Rusia 2024.
Dengan demikian, seperti banyak dugaan sebelumnya, Putin akan kembali memerintah Rusia dalam enam tahun ke depan.
Putin akan menyalip Josef Stalin dan menjadi pemimpin terlama di Rusia dalam lebih dari 200 tahun terakhir jika ia mampu menyelesaikan masa jabatannya.
Kandidat komunis Nikolai Kharitonov menempati posisi kedua dengan hanya di bawah 4 persen.
Pendatang baru Vladislav Davankov di posisi ketiga. Tokohultra-nasionalis Leonid Slutsky ada di posisi keempat.
Menurut jajak pendapat oleh Public Opinion Foundation (FOM), Putin meraih 87,8% suara.
Ini merupakan hasil tertinggi dalam sejarah Rusia pasca-Soviet.
Pusat Penelitian Opini Publik Rusia (VCIOM) menempatkan Putin pada perolehan 87 persen.
Hasil resmi pertama menunjukkan bahwa jajak pendapat tersebut akurat.
Sebaliknya di Barat, Amerika Serikat, Jerman, Inggris dan negara-negara lain mengatakan pemungutan suara tersebut tidak bebas dan tidak adil.
Itu karena pemenjaraan lawan politik dan sensor yang terjadi di Rusia.
Tingkat partisipasi pemilih secara nasional Rusia 74,22 persen pada Minggu, 18 Maret 2024 pukul 18.00 waktu setempat saat pemungutan suara ditutup.
Jumlah tersebut melampaui tingkat partisipasi pada pemilu 2018 sebesar 67,5 persen.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"