KONTEKS.CO.ID – Pilpres Rusia 2024 mengalami serangan siber besar-besaran pada akhir pekan kemarin. Serangan menyasar sistem pemilihan jarak jauh atau remote.
Otoritas pemilu Rusia mengatakan, ada sekitar 160.000 serangan siber terhadap sumber daya pemungutan suara elektronik jarak jauh di negara tersebut. Namun serangan siber berhasil terblokir.
“Serangan-serangan tersebut terutama ditujukan terhadap portal pemungutan suara. Dengan 30.000 serangan diluncurkan terhadap portal pemantauan sistem pemungutan suara elektronik jarak jauh,” kata Ella Pamfilova, Kepala Komisi Pemilihan Umum Pusat Rusia, mengutip CGTN, Senin 18 Maret 2024.
Pamfilova mencatat, aktivitas serangan siber meningkat secara signifikan pada hari Sabtu daripada hari Jumat dan berakhir dengan kegagalan.
Sementara, Vadim Kovalev, Kepala Markas Besar Pengawasan Pemilu di Moskow, mengatakan, pada hari Sabtu serangan siber terhadap sistem informasi Moskow setelah tertelusuri berasal dari Amerika Serikat dan Inggris.
“Kami melihat bahwa sebagian besar server tempat serangan berasal berlokasi di AS dan Inggris. Setidaknya begitulah cara mereka mendeteksinya,” kata Kovalev.
Juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih mengatakan pada awal pekan ini, bahwa AS tidak akan ikut campur dalam Pemilu Rusia, menurut Reuters.
Sekadar informasi, Pilpres kedelapan Rusia terjadwalkan pada 15-17 Mare 2024t. Pemungutan suara elektronik jarak jauh terperkenalkan di beberapa wilayah di negara ini untuk pertama kalinya. ***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"