KONTEKS.CO.ID – Mesir kemungkinan besar akan menghadapi masalah pengungsi Palestina yang sebelumnya berlindung di Rafah.
Menteri Luar Negeri Mesir, Sameh Shoukry pada Konferensi Keamanan Munich menegaskan, mereka tak dapat menerima para pengungsi. Meski demikian, pemerintah Mesir akan menangani warga sipil secara manusiawi.
“Kami tidak berniat menyediakan kawasan atau fasilitas yang aman. Namun jika hal ini (pengungsian) terjadi, kami akan menangani hal kemanusiaan yang diperlukan,” katanya, Sabtu, 17 Februari 2024.
Sebelumnya, mengutip dari Reuters pada Jumat, 16 Februari 2024, Mesir sedang mempersiapkan sebuah area di perbatasan Gaza yang dapat menampung warga Palestina.
Hal itu terkait dengan serangan militer Israel ke Rafah yang akan memicu eksodus melintasi perbatasan.
Narasumber Reuters menggambarkan ini merupakan langkah darurat.
Meski demikian, Mesir berulang kali membantah melakukan persiapan semacam itu.
Secara terpisah, gubernur Sinai Utara pada Sabtu mengatakan, angkatan bersenjata sedang membangun zona logistik untuk menerima bantuan yang akan dikirimkan ke Gaza.
“Kawasan yang sedang dibangun meliputi lahan parkir truk, gudang, kantor tata usaha, dan akomodasi pengemudi,” kata gubernur.
Mesir telah berulang kali meningkatkan kewaspadaan atas kemungkinan serangan Israel yang menghancurkan Gaza akan dapat membuat warga Palestina terpaksa mengungsi ke Sinai.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"