KONTEKS.CO.ID – Coldplay, band asal Inggris yang terkenal dengan lagu-lagu hits seperti Yellow, Fix You, dan Viva La Vida, ternyata memiliki sikap politik yang cukup berani terkait Palestina.
Ternyata, Coldplay telah mendukung kemerdekaan Palestina sejak 2011. Bahkan sebelum konflik antara Israel dan Palestina memanas kembali pada tahun 2023.
Salah satu bentuk dukungan Coldplay untuk Palestina adalah dengan merilis video musik berjudul Freedom for Palestine pada Juni 2011.
Video ini di nyanyikan oleh kelompok yang terdiri dari artis, musisi, dan aktivis yang menamakan diri sebagai OneWorld.
Coldplay juga mempromosikan video ini di akun Facebook resmi mereka, yang memiliki lebih dari 40 juta pengikut saat itu.
Lagu Freedom for Palestine menyerukan agar tidak ada lagi penindasan, pengawasan, dan pembatasan oleh pasukan Israel di Tepi Barat dan Jalur Gaza dan juga menuntut agar rakyat Palestina mendapatkan hak asasi, keadilan, dan perdamaian.
Lagu dari Coldplay berjudul Freedom For Palestine ini mengandung lirik seperti :
– We are the people and this is our time
– Stand up, sing out for Palestine
– No matter your faith or community
– This is a crime against humanity
– Gaza turned into a prison camp
– Apartheid wall divides the West Bank
– We’ll break down the wall, freedom for Palestine
Video ini mendapat respons yang beragam dari para penggemar Coldplay. Ada yang mendukung, ada yang mengecam, dan ada yang merasa kecewa.
Beberapa pendukung Israel bahkan mengancam untuk memboikot Coldplay dan menuntut mereka untuk meminta maaf kepada Israel.
Namun, Coldplay tidak mundur dari sikap mereka. Pada November 2017, mereka pergi ke Palestina untuk mencari inspirasi dalam pembuatan album baru mereka.
Mereka juga bertemu dengan beberapa musisi dan aktivis Palestina, seperti Rami Younis, Yasmine Hamdan, dan Le Trio Joubran.
Pada Maret 2018, Coldplay berkolaborasi dengan Le Trio Joubran, grup musik yang terdiri dari tiga bersaudara yang memainkan alat musik oud, yang merupakan alat musik tradisional Palestina.
Mereka membuat lagu berjudul Carry Me, yang ditulis oleh vokalis Coldplay, Chris Martin. Lagu ini merupakan bagian dari album Le Trio Joubran yang berjudul The Long March.
Pada November 2019, Coldplay menggelar konser di Amman, Yordania, yang disiarkan secara langsung di YouTube.
Konser ini merupakan bagian dari promosi album mereka yang berjudul Everyday Life, yang terinspirasi dari berbagai budaya dan masalah dunia, termasuk Palestina.
Dalam konser ini, Chris Martin menyanyikan lagu berjudul Church, yang di dedikasikan untuk Gaza. Ia juga mengatakan, “Saya percaya setiap manusia memiliki hak hidup di bumi ini. Saya tidak setuju dengan penindasan dalam bentuk apa pun”.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"