KONTEKS.CO.ID – Raja Yordania Abdullah II memperingatkan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden tentang serangan Israel di Rafah Palestina. Dia menyebut tindakan itu berpotensi menimbulkan pembantaian baru terhadap warga sipil Palestina.
Dia pun mendorong panggilan untuk tindakan segera dari komunitas internasional.
Dalam pertemuan pribadi antara keduanya di Gedung Putih pada Senin 6 Mei 2024, Raja Abdullah menyoroti konsekuensi serangan darat Israel di Rafah yang dapat memicu konflik regional.
“Raja memperingatkan dampak serangan darat Israel di Rafah, yang dapat menyebabkan konflik regional,” bunyi pernyataan dari istana kerajaan Yordania setelah Abdullah makan siang bersama Biden seperti dilansir dari Reuters.
Masih menurut pernyataan resmi dari istana kerajaan Yordania, serangan udara Israel di Rafah pada Senin memaksa warga Palestina untuk mengungsi dari kota tersebut.
Lebih dari satu juta orang terpaksa meninggalkan rumah mereka akibat perang yang berkecamuk selama tujuh bulan.
Sementara itu, dalam panggilan telepon dengan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu pada Senin, Biden menekankan perlunya menghindari serangan militer Israel yang meluas di Rafah.
Presiden AS telah secara konsisten menegaskan dukungannya terhadap penyelesaian damai dan perlindungan terhadap warga sipil dalam konflik di wilayah tersebut.
Raja Abdullah juga menegaskan urgensi pencapaian gencatan senjata di Gaza. Termasuk juga menyoroti pentingnya memberikan bantuan kemanusiaan yang berkelanjutan kepada warga Gaza yang membutuhkan.
“Yang Mulia menekankan pentingnya semua upaya untuk segera mencapai gencatan senjata di Gaza,” katanya.
Krisis di Gaza telah menarik perhatian dunia internasional, dengan berbagai pihak menyerukan gencatan senjata demi mengakhiri penderitaan rakyat Palestina.
Yordania dan negara-negara Arab lainnya secara konsisten mengutuk tindakan Israel. Mereka juga menuntut gencatan senjata sejak pertengahan Oktober, saat korban sipil terus bertambah.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"