KONTEKS.CO.ID – Paus Fransiskus menyerukan solusi dua negara untuk Israel dan Palestina guna mengakhiri perang yang terjadi hingga saat ini. Ia juga menyerukan status khusus untuk Yerusalem.
Dalam sebuah wawancara dengan saluran berita TG1 milik televisi Pemerintah Italia, RAI, Paus Fransiskus juga berharap, eskalasi regional dapat terhindari dalam konflik tersebut.
Ia pun prihatin dengan meningkatnya antisemitisme yang belakangan terjadi. “(Itulah) dua bangsa yang harus hidup bersama. Dengan solusi bijak itu, dua negara. Perjanjian Oslo, dua negara yang jelas dan Yerusalem dengan status khusus,” ungkap Paus Fransiskus, mengutip stasiun penyiaran RAI Italia, Kamis 2 November 2023.
Pada 1993, Perdana Menteri Israel Yitzhak Rabin dan pemimpin Organisasi Pembebasan Palestina Yasser Arafat berjabat tangan mengenai Perjanjian Oslo yang menetapkan otonomi terbatas Palestina.
Presiden AS Bill Clinton, Perdana Menteri Israel Ehud Barak dan Arafat mengambil bagian dalam KTT Camp David pada tahun 2000. Namun mereka gagal mencapai kesepakatan perdamaian akhir.
Israel merebut Yerusalem Timur Arab pada tahun 1967. Lalu pada 1980 mendeklarasikan seluruh kota tersebut sebagai “ibu kota bersatu dan abadi”.
Warga Palestina memandang bagian timur kota ini sebagai ibu kota negara mereka di masa depan.
Israel secara konsisten menolak anggapan bahwa kota tersebut memiliki status khusus atau internasional. Padahal, Kota Yerusalem teranggap suci bagi umat Kristen, Muslim, dan Yahudi. ***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"