KONTEKS.CO.ID – Perang Kosovo vs Serbia. Pasukan Serbia terpantau menempatkan pasukan bersenjatanya sepanjang perbatasan dengan Kosovo.
Penumpukan pasukan di perbatasan tersebut memicu kekhawatiran akan pecahnya perang di daratan Eropa. Padahal perang Rusia vs Ukraina belum berakhir hingga sekarang.
“Amerika Serikat sedang memantau penempatan militer Serbia di sepanjang perbatasan Kosovo yang mengganggu stabilitas wilayah tersebut,” kata Gedung Putih, melansir Al Jazeera Sabtu 30 September 2023.
AS pun menyerukan Pemerintah Serbia untuk menarik pasukannya tersebut.
Juru Bicara Keamanan Nasional Gedung Putih, John Kirby, mengatakan, pasukan penjaga perdamaian Kosovo akan meningkatkan kehadiran pasukan NATO di Kosovo utara. Inni sebagai akibat dari ketegangan tersebut.
Perang Kosovo vs Serbia Tinggal Tunggu Waktu
Pihak berwenang Kosovo mengatakan, polisi melawan sekitar 30 orang Serbia bersenjata lengkap yang menyerbu Desa Banjska di Kosovo pada hari Minggu lalu. Lalu membarikade diri mereka di sebuah biara Ortodoks Serbia. Tiga penyerang dan satu petugas polisi tewas.
Baku tembak tersebut telah menimbulkan kekhawatiran internasional baru mengenai stabilitas di Kosovo, yang mayoritas berpenduduk etnis Albania.
Kosovo mendeklarasikan kemerdekaan dari Serbia pada tahun 2008 setelah pemberontakan gerilya dan intervensi NATO pada 1999.
Kirby mengatakan, serangan itu bukan serangan acak dan jumlah jenis senjata yang ditemukan merupakan ancaman tidak hanya bagi personel Kosovo tetapi juga personel internasional, termasuk pasukan NATO.
“Semua orang yang terlibat dalam serangan ini harus diadili,” katanya. Dia meminta pihak berwenang Serbia untuk membantu penyelidikan atas apa yang terjadi.
Kirby menyebut “pengerahan militer Serbia dalam jumlah besar di sepanjang perbatasan Kosovo” merupakan perkembangan yang tidak stabil. AS meminta Serbia untuk menarik pasukannya dan berkontribusi dalam menurunkan ketegangan.
Sementara Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, sebelumnya pada hari Jumat berbicara dengan Presiden Serbia melalui telepon. Ia menyampaikan kekhawatiran AS atas kondisi yang berlangsung.
Bukan hanya itu, Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih, Jake Sullivan, berbicara dengan Perdana Menteri Kosovo untuk membahas kejadian tersebut dan menekankan pentingnya dialog. ***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"