KONTEKS.CO.ID – Yugoslavia adalah sebuah negara yang terdiri dari enam republik yang terletak di wilayah Balkan. Negara ini terbentuk pada tahun 1918 setelah terjadinya Perang Dunia I.
Yugoslavia merupakan sebuah federasi yang terdiri dari Serbia, Montenegro, dan sejumlah wilayah lain yang sebelumnya merupakan bagian dari Austria-Hungaria.
Sejak berdirinya Yugoslavia, hubungan negara ini dengan Uni Soviet tidak selalu harmonis. Pada awalnya negara yang dipimpin Josep Broz Tito ini menjadi salah satu negara yang mendukung terbentuknya blok sosialis di Eropa.Â
Namun, pada tahun 1948, Yugoslavia memutuskan untuk meninggalkan komunis Internasional. Hal ini tentu saja tidak disukai oleh Uni Soviet, sehingga terjadi tensi antara kedua negara. Hal ini terjadi lantaran ketegangan hubungan Tito dengan Joseph Stalin, pemimpin Uni Soviet. Akhirnya bersama-sama dengan Soekarno dari Indonesia, Tito turut mendirikan Gerakan Non Blok (GNB).
Bubarnya Uni Soviet pada 1991, tidak membuat Yugoslavia turut hancur. Namun ada tiga faktor yang akhirnya membuat Yugoslavia pecah.
Pertama, terdapat perbedaan etnis dan agama di dalam negeri yang menyebabkan terjadinya konflik antar republik.Â
Kedua, terjadi perubahan politik di dunia setelah runtuhnya Uni Soviet, sehingga terjadi pergeseran kekuatan di dalam negeri.Â
Ketiga, ada intervensi militer dari negara-negara lain yang turut memperparah konflik etnis di sana.
Perpecahan Yugoslavia dimulai pada tahun 1990-an, di mana beberapa republik seperti Slovenia, Kroasia, Bosnia-Herzegovina, dan Kosovo memutuskan untuk memisahkan diri dan membentuk negara sendiri.Â
Hal ini tentu saja tidak disetujui Serbia, republik terbesar di Yugoslavia, sehingga terjadi konflik yang kemudian meluas menjadi perang saudara. Akhirnya, pada tahun 1992, Yugoslavia resmi terpecah menjadi beberapa negara kecil.
Sampai sekarang, instabilitas masih terus terjadi di kawasan Balkan, terutama Kosovo, yang oleh NATO dijadikan kartu untuk merongrong stabilitas kawasan Balkan untuk mengganggu kawasan penyangga Rusia saat ini.
Kosovo sendiri kemerdekaannya tidak banyak diakui oleh dunia internasional, kecuali oleh Uni Eropa dan AS. ***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"