KONTEKS.CO.ID – Rusia berjuang menghadapi banjir terburuk yang pernah tercatat di Pegunungan Ural.
Banjir ini terjadi setelah salju yang mencair dengan cepat memicu meluapnya beberapa sungai terbesar di Eropa. Akibat bencana ini, ribuan orang terpaksa meninggalkan rumah mereka.
Pemerintah juga menetapkan kondisi darurat di beberapa wilayah. Di antaranya, wilayah Orenburg dekat Kazakhstan.
Sungai Ural, sungai terpanjang ketiga di Eropa, meluap beberapa meter dalam hitungan jam pada Jumat pekan lalu. Derasnya aliran sungai bahkan merusak tanggul bendungan di Kota Orsk.
Perkiraan, Sungai Ural yang bermuara di Pegunungan Ural dan mengalir ke Laut Kaspia itu akan mencapai titik bahaya pada hari Senin di Orenburg. Itu merupakan kota berpenduduk 500.000 jiwa di hilir Orsk.
Menurut Kementerian Darurat Rusia puncaknya kemungkinan terjadi pada Rabu 10 April 2024. Lebih dari 10.400 rumah di seluruh Rusia telah terendam banjir
“Wilayah Ural, Siberia, Volga, dan wilayah tengah yang paling parah terdampak,” kata kementerian.
Menteri Darurat, Alexander Kurenkov mengatakan, puluhan permukiman di wilayah Distrik federal Siberia, Ural, dan Volga terendam banjir akibat banjir musim semi.
Kenaikan suhu udara yang drastis, pencairan salju yang cepat, dan pembukaan sungai telah memperburuk situasi.
“Lebih dari 10.400 bangunan tempat tinggal masih terendam banjir di 39 wilayah,” kata kementerian.
Rekaman dari Orsk, 1.800 km timur Moskow, menunjukkan betapa parahnya banjir tersebut.
Seorang pria terlihat mengarungi air banjir yang mencapai lehernya.
Dia memegang kunci di mulutnya dan seekor kucing hitam di atas kepalanya.
Jalanan terendam air dan warga serta pekerja darurat menggunakan perahu untuk bergerak di sekitar kota.
Seorang pria terlihat mengunci pintunya di air setinggi pinggang.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"