KONTEKS.CO.ID – Anak Rusia siap perang. Ya, pendidikan militer kini merebak di sekolah-sekolah Negeri Beruang Merah,
Mulai dari wilayah Pasifik hingga Laut Hitam, anak Rusia dipersiapkan untuk perang.
Anak-anak di kelas taman kanak-kanak (TK) bermain sudah mengenakan seragam dan ikut serta dalam latihan berbaris. Mereka yang lebih besar terajari cara menggali parit, melempar granat, dan menembak dengan amunisi sungguhan.
Di semua sekolah, dinas militer Moskow agung-agungkan, “kelompok sukarela” remaja pun terbentuk. Tak lupa Pemerintah Rusia mengubah kurikulum nasional untuk menekankan pembelaan terhadap Tanah Air.
Singkatnya, anak-anak Rusia sedang bersiap menghadapi perang.
Militerisasi sekolah-sekolah umum di Rusia telah meningkat sejak invasi Rusia ke Ukraina. Tapi ini bukan terdorong oleh gelombang perasaan patriotik secara spontan, tapi oleh pemerintah di Moskow.
Investasinya sangat besar. Menteri Pendidikan Rusia, Sergei Kravtsov, baru-baru ini mengatakan, kini ada sekitar 10.000 klub militer-patriotik di sekolah-sekolah dan perguruan tinggi Rusia. Serta seperempat juta orang mengambil bagian dalam kegiatannya.
Klub-klub ini merupakan bagian dari upaya multi-cabang yang mencakup perombakan radikal terhadap kurikulum sekolah. Ada kelas wajib tentang nilai-nilai militer-patriotik, buku-buku sejarah yang diperbarui menonjolkan kemenangan militer Rusia.
Anak Rusia Siap Perang, Moskow Ubah Buku Teks Pelajaran
Pada bulan Agustus, Presiden Vladimir Putin menandatangani undang-undang yang memperkenalkan mata pelajaran wajib baru di sekolah, yakni “Dasar-Dasar Keamanan dan Pertahanan Tanah Air”.
Kementerian Pendidikan kemudian mempromosikan kursus-kursus sebagai bagian dari inisiatif ini yang mencakup kunjungan ke unit-unit militer. Lalu permainan olahraga militer, pertemuan dengan personel militer dan veteran, serta kelas-kelas tentang drone.
“Siswa sekolah menengah juga akan terajari untuk menggunakan peluru tajam. Tentu di bawah bimbingan perwira atau instruktur unit militer yang berpengalaman secara eksklusif di garis tembak,” menurut Kementerian Pendidikan, mengutip CNN, Selasa 26 September 2023.
Program tersebut, yang sedang teruji tahun ini dan akan melucur pada 2024, terancang untuk menanamkan pada siswa pemahaman dan penerimaan terhadap estetika seragam militer, ritual militer, dan tradisi tempur. Ini menurut dokumen Kementerian Pendidikan yang outlet media independen Rusia, Important Stories, temukan.
Sejarah modern juga sedang Moskow tulis ulang. Buku teks standar, ‘Sejarah Rusia’, kini menampilkan Jembatan Crimea di sampulnya. Ada juga bab baru yang khusus untuk sejarah terkini Ukraina.
Putin Turun Tangan Datangi Sekolah
Ada bagian yang berjudul “Pemalsuan sejarah”, “Kebangkitan Nazisme”, “Neo-Nazisme Ukraina”, dan “Rusia adalah negara pahlawan”.
Putin telah berulang kali secara keliru menggambarkan invasi Rusia ke Ukraina sebagai “misi khusus” untuk melindungi penutur bahasa Rusia dari genosida yang dilakukan oleh “neo-Nazi”.
Sebuah babak baru secara keliru mengklaim bahwa Ukraina secara terbuka menyatakan keinginannya untuk memperoleh senjata nuklir. Sedangkan sanksi yang belum pernah terjadi sebelumnya telah menimpa Rusia.
Buku ini membangkitkan rasa duka historis di kalangan anak-anak Rusia dan memaparkan perjuangan eksistensial demi kelangsungan hidup negara tersebut. Ini adalah sebuah tema umum di media pemerintah yang merela publikasikan setiap hari ke ruang keluarga di seluruh Rusia.
Putin secara pribadi memimpin kampanye untuk menanamkan patriotisme ke sekolah-sekolah Rusia. Pada sebuah acara di Kremlin bulan ini, dia menceritakan kepada sekelompok anak-anak tentang surat yang dikirimkan kakeknya kepada ayahnya, yang berperang melawan Nazi selama Perang Dunia II. ***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"