KONTEKS.CO.ID – Israel bunuh warga Palestina terus terjadi. PBB mencatat Zionis telah menghabisi 167 warga wilayah pendudukan sejak awal tahun 2023.
“Sepanjang 25 Juli-10 Agustus 2023, Israel membunuh 13 warga Palestina di Tepi Barat. Termasuk di antaranya tiga anak,” beber Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (UNOCHA) dalam sebuah laporan, melansir Middle East Monitor, Sabtu 12 Agustus 2023.
Angka ini melampaui jumlah total warga Palestina yang dibunuh oleh pasukan Israel sepanjang tahun 2022. Tahun lalu Zionis membunuh 155 warga Palestina.
Selain pembunuhan tentara Israel, seorang pemukim Israel menembak dan membunuh pria Palestina. Mereka juga melukai dua lainnya selama serangan pemukim di Desa Burqa, dekat Ramallah, pada 4 Agustus 2023.
Jumlah warga Palestina yang dibunuh oleh para pemukim di Tepi Barat meningkat dari awal 2023 hingga 7 Agustus menjadi tujuh orang.
UNOCHA membenarkan bahwa 276 warga Palestina, termasuk sedikitnya 60 anak-anak, terluka oleh pasukan Israel di Tepi Barat. Termasuk 9 orang oleh peluru tajam, antara 25 Juli dan 7 Agustus 2023.
Sejak awal tahun, 683 warga Palestina telah terluka oleh peluru tajam oleh pasukan Israel di Tepi Barat. Lebih dari dua kali lipat selama periode yang sama tahun 2022, yang berjumlah 307 orang.
Dalam enam bulan pertama tahun 2023, PBB mencatat 591 insiden terkait pemukim yang mengakibatkan korban warga Palestina, kerusakan properti, atau keduanya.
Ini adalah peningkatan 39% ke rata-rata bulanan daripada tahun 2022. Insiden tertiggi yang melibatkan pemukim terjadi tahun 2006.
Otoritas pendudukan Israel menghancurkan, menyita, memaksa orang untuk menghancurkan 56 bangunan di Yerusalem Timur dan Area C Tepi Barat. Di antaranya, enam rumah dengan alasan kurang izin bangunan yang Israel rilis. Padahal ini izin yang hampir tidak mungkin ada.
Akibatnya, 23 warga Palestina, termasuk 12 anak-anak, mengungsi, dan mata pencaharian lebih dari 3.500 lainnya terpengaruh.
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"