KONTEKS.CO.ID – Imran Khan ditangkap. Mantan Perdana Menteri (PM) Pakistan ditangkap beberapa hari setelah menuduh perwira tinggi ISI (intelijen Pakistan) mencoba membunuhnya.
Penangkapan Imran Khan terbilang istimewa, yakni menggunakan Pakistan Rangers, pasukan paramiliter yang dipimpin oleh perwira Angkatan Darat Pakistan.
Imran Khan ditangkap oleh personel paramiliter dari kompleks Pengadilan Tinggi Islamabad pada hari Selasa, 9 Mei 2023. Hal ini memicu kekhawatiran akan kemungkinan konfrontasi antara Partai Pakistan Tehreek-e-Insaf (PTI) dan koalisi yang berkuasa.
Puluhan personel Pakistan Rangers dengan pakaian antihuru-hara menyerbu ke kompleks pengadilan dengan kendaraan lapis baja pada Selasa sore, tak lama setelah Khan tiba untuk sidang kasus terhadapnya.
Personel tersebut menyerahkan surat perintah penangkapan yang dikeluarkan oleh Biro Akuntabilitas Nasional (NAB), pengawas antikorupsi negara itu, yang menyebut Khan sebagai tersangka dalam kasus korupsi.
Personil paramiliter mendobrak pintu, melompati jendela dan berkelahi dengan pekerja PTI untuk mencapai Khan. NAB mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Khan ditangkap oleh pejabatnya dan Rangers dikerahkan atas perintah Kementerian Dalam Negeri.
Pernyataan itu juga mengklarifikasi bahwa Rangers tidak menahan Khan.
Menteri Dalam Negeri Pakistan, Rana Sanaullah, mengatakan, pada konferensi pers di Islamabad, bahwa Khan ditangkap oleh NAB sehubungan dengan apa yang dikenal sebagai kasus Al-Qadir Trust.
Dia mengatakan ada puluhan kasus lain yang melibatkan dugaan korupsi yang sedang berlangsung terhadap Khan.
Sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh Polisi Islamabad mengatakan, Khan ditangkap sehubungan dengan kasus Al-Qadir Trust, yang melibatkan tuduhan bahwa dia dan istrinya memperoleh miliaran rupee dari sebuah perusahaan real estate untuk “melegalkan” jumlah pencucian uang sebesar Rp8,9 triliun dan dikembalikan ke Pakistan oleh Inggris selama masa pemerintahan PTI.
Pemimpin PTI mengklaim Khan dianiaya selama penangkapan, meskipun hal ini tidak dapat diverifikasi secara independen. Ketua pengadilan tinggi Islamabad Aamer Farooq memperhatikan penangkapan tersebut dan meminta penjelasan dari kepala polisi Islamabad, Sekretaris Dalam Negeri dan Jaksa Agung.
Situs Hindustan Times menulis, Administrasi Wilayah Ibu Kota Islamabad mengeluarkan perintah yang melarang pertemuan besar segera setelah penangkapan Khan. Polisi Islamabad memperingatkan bahwa tindakan tegas akan diambil terhadap siapa pun yang melanggar perintah tersebut.
Sementara itu, pemimpin PTI meminta pekerja partai dan pendukung turun ke jalan untuk memprotes penahanan Khan. ***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"