digital

Ikutan Jejak Junjungannya, Elon Musk Ikutan Bully Justin Trudeau Mundur sebagai PM Kanada

Jumat, 10 Januari 2025 | 00:15 WIB
Elon Musk komentari mundurnya PM Kanada, Justin Trudeau. (x.com/@elonmusk)

KONTEKS.CO.ID - Elon Musk, CEO Tesla dan SpaceX sekaligus kepala Departemen Efisiensi Pemerintahan (DOGE) di bawah pemerintahan Trump mendatang, mengomentari pengunduran diri Justin Trudeau dalam sebuah postingan di X.

Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau, sebelumnya mengumumkan mundur dari jabatannya sebagai PM dan pemimpin Partai Liberal. Pengumuman Justin Trudeau mundur sebagai PM Kanada dan pucuk pimpinan Partai Liberal ia sampaikan pada Senin 6 Januari 2025.

Mundurnya Trudeau menyusul serangkaian spekulasi mengenai masa depan politiknya terkait pertengkaran publik dengan mantan sekutu, mosi tidak percaya, dan menurunnya angka jajak pendapat.

Baca Juga: Mundurnya Justin Trudeau Disinyalir Dipicu Mundurnya Menkeu Freeland?

Mundurnya Trudeau mengejutkan banyak pihak, hingga sempat menjadi trending di X pada 7 Januari 2025 lalu. Uniknya, kabar mundurnya Trudeau  di X ini ternyata juga diramaikan oleh sang CEO X itu sendiri, Elon Musk.


"2025 terlihat bagus," tulis Musk melalui akun X miliknya, 6 Januari 2025, pukul 23.14. Musk membuat unggahan tersebut sembari me-repost sebuah postingan yang enyoroti beberapa peristiwa politik besar di awal tahun 2025 ini, termasuk pengunduran diri Trudeau.

Postingan di X tersebut berbunyi:

“Trump menang. Trudeau mengundurkan diri. Keir Starmer terungkap. Nayib Bukele mengurangi kejahatan sebesar 95% di El Salvador. Javier Milei menciptakan surplus pertama sejak 2008 di Argentina. Maskulinitas kembali. Orang-orang hebat mempunyai pengaruh. Dan tepat pada waktunya. Kami akan membutuhkannya.”

Baca Juga: Justin Trudeau Sering Di-Bully Donald Trump: Dipanggil Gubernur Kanada hingga Negara Bagian ke-51 AS

Elon Musk Terus Serang Justin Trudeau

Komentar Musk ini selaras dengan prediksi dia sebelumnya bahwa Trudeau tidak akan menang dalam pemilihan federal berikutnya di Kanada, pada Oktober 2025.

Selama setahun terakhir, Musk telah menjadi kritikus paling vokal terhadap Trudeau, dengan menyebut beberapa kebijakannya sebagai kebijakan otoriter dan restriktif.

Salah satu kritik musk adalah penerapan peraturan oleh pemerintah Kanada yang mewajibkan platform streaming online untuk mendaftar dalam pengawasan peraturan. Sebuah langkah yang digambarkan Musk sebagai serangan terhadap kebebasan berpendapat.

Baca Juga: Justin Trudeau Mundur dari Jabatan PM Kanada, Partai Liberal Boncos Hadapi Pemilu

Kritiknya juga terjadi pada protes pengemudi truk di Kanada beberapa waktu lalu. Musk mengutuk penerapan kekuatan darurat yang dilakukan Trudeau. Musk bahkan langkah tersebut sebagai tindakan otoriter yang serupa dengan kebijakan yang terlihat pada rezim yang tidak demokratis.

Tindakan bully atau perundungan Musk mirip dengan apa yang dilakukan "junjungannya", yakni Presiden terpilih AS, Donald Trump. Ia beberapa kali nge-bully PM Kanada dengan memanggilnya Gubernur Kanada. ***

Tags

Terkini