digital

Komdigi Terapkan Registrasi Kartu SIM Pakai Verifikasi Wajah Mulai 1 Januari, Bagaimana Pelanggan Lama?

Kamis, 18 Desember 2025 | 12:45 WIB
Komdigi mulai terapkan registrasi Kartu SIM dengan Verifikasi Wajah awal Januari 2026 (Sumber: Freepik/freepik)

Namun, laporan Indonesia Anti Scam Center (IASC) mencatat 383.626 rekening terlapor sebagai rekening penipuan dengan total kerugian masyarakat mencapai Rp4,8 triliun.

Baca Juga: Jimly: Lebih Praktis Presiden Batalkan Perpol 10 Tahun 2025

Ditegaskan Edwin, hampir seluruh modus kejahatan siber, seperti scam call, spoofing, smishing, hingga penipuan social engineering, menjadikan nomor seluler sebagai alat utama.

"Kerugian penipuan digital ini sudah mencapai lebih dari Rp7 triliun. Bahkan setiap bulan ada 30 juta lebih scam call dan setiap orang menerima minimal satu spam call seminggu sekali," tuturnya.

"Hal tersebut yang membuat Komdigi membuat kebijakan registrasi SIM Card menggunakan face recognition," tandasnya.

Sebelumnya, Edwin Hidayat Abdullah mengungkapkan skala masalah yang mengerikan yakni, ada 15 hingga 20 juta nomor telepon seluler baru yang silih berganti aktif setiap bulannya.

"Berarti dalam setahun hampir 200 juta, ada 240 juta kalau 20 juta (nomor baru setiap bulan)," ujar Edwin di Kantor Komdigi, Jakarta, Jumat, 14 November 2025.

Baca Juga: Maximilian Ibrahimovic Masuk Skuad AC Milan untuk Supercoppa Italiana, Siap Ikuti Jejak Sang Ayah

Angka ratusan juta nomor bodong inilah yang menjadi celah keamanan terbesar yang dimanfaatkan para penipu untuk melancarkan aksinya tanpa terlacak.

Untuk menutup lubang raksasa ini, pemerintah kini tidak akan lagi mengandalkan pendaftaran berbasis Kartu Keluarga (KK) semata.

Nantinya, setiap aktivasi baru wajib melalui dua lapis verifikasi melalui KK dan pemindaian wajah.

"Makanya dalam waktu dekat registrasi face recognition kerja sama dengan Dukcapil, apakah akan segera dijalankan? InsyaAllah iya," kata Edwin.

Secara teknis, kebijakan ini akan membuat praktik pinjam data atau "tembak KK" menjadi mustahil. Jika sebelumnya penipu bisa menggunakan data KK orang lain, kini mereka tidak bisa lagi.

Baca Juga: Momen Prabowo Habiskan Sepiring Nasi Goreng di Posko Pengungsian di Agam: Lumayan Enak!

"Tapi kalau dengan minjemin muka orang lain, orangnya harus datang (secara fisik). Tapi Insya Allah nggak ada orang Indonesia yang seperti itu," terangnya.

Halaman:

Tags

Terkini