KONTEKS.CO.ID – Raksasa teknologi asal China, Alibaba Group Holding Ltd., kembali menggebrak pasar kecerdasan buatan (AI) global. Aplikasi AI teranyar mereka, Qwen, langsung mendapatkan sambutan luar biasa dari pengguna.
Hanya dalam waktu satu minggu setelah diluncurkan ulang, Qwen berhasil mencatatkan lebih dari 10 juta unduhan.
Pencapaian fantastis ini menjadi sinyal kuat bahwa China kini memiliki kandidat serius untuk menantang dominasi ChatGPT besutan OpenAI.
Baca Juga: Presiden Prabowo Tunjuk Kajati Jatim Kuntadi Jabat Kepala Badan Pemulihan Aset Kejagung
Antusiasme pasar juga tercermin dari pergerakan saham Alibaba yang melonjak lebih dari 5 persen di bursa Hong Kong pada perdagangan Senin, tak lama setelah perusahaan mengumumkan data unduhan tersebut melalui blog resmi mereka di WeChat.
"Aplikasi ini mencatat lebih dari 10 juta unduhan. Ini menjadi harapan agar China punya pesaing kuat untuk ChatGPT milik OpenAI," tulis keterangan perusahaan tersebut, mengutip Rabu, 26 November 2025.
Qwen sebenarnya merupakan hasil penyatuan dan rebranding dari sejumlah aplikasi lama Alibaba di ekosistem iOS dan Android.
Langkah strategis ini dilakukan untuk menyatukan kekuatan di bawah satu merek payung yang solid. Fenomena ini mengingatkan pada tren global saat ChatGPT pertama kali muncul dan menjadi aplikasi tercepat yang mencapai 100 juta pengguna.
Di China, di mana ChatGPT tidak dapat diakses secara resmi, Qwen hadir sebagai alternatif yang langsung menjadi primadona.
Baca Juga: Terkuak, Sumber Bahaya yang Memicu Banjir dan Longsor Empat Wilayah Sumatra Utara
Kenny Ng, analis strategi dari China Everbright Securities International Co., menilai kesuksesan Qwen bisa menjadi faktor kunci bagi valuasi masa depan Alibaba.
"Apakah mereka dapat memanfaatkan aplikasi Qwen untuk mendorong bisnis consumer mereka akan menjadi faktor penting yang memengaruhi valuasi perusahaan di masa depan," ujarnya.
Tak hanya Qwen, afiliasi fintech Alibaba, Ant Group, juga menuai sukses lewat asisten AI multimodal bernama LingGuang. Aplikasi ini tercatat telah diunduh lebih dari 1 juta kali hanya dalam kurun waktu empat hari setelah peluncuran.
Di bawah komando CEO Eddie Wu, Alibaba menegaskan posisinya sebagai perusahaan yang memprioritaskan AI (AI-first).