Manajemen penggunaan media sosial sangat penting mulai dari memilih akun yang diikuti, membatasi waktu scroll, hingga menghindari konten yang membawa dampak emosional negatif. Pada akhirnya, kesehatan mental lebih berharga daripada validasi digital.
4. Jaga Kualitas Tidur dengan Mengurangi Paparan Cahaya Biru
Cahaya biru (blue light) dari layar gadget terbukti menghambat produksi melatonin, hormon yang mengatur siklus tidur.
Jika dibiarkan, kebiasaan ini dapat memperburuk kualitas tidur dan berdampak pada produktivitas, suasana hati, hingga kesehatan fisik.
Mengaktifkan fitur mode malam, menurunkan tingkat kecerahan layar, atau berhenti menggunakan gadget minimal satu jam sebelum tidur adalah kebiasaan yang dapat memperbaiki kualitas istirahat secara signifikan.
5. Perkuat Interaksi Sosial di Dunia Nyata
Meski teknologi memudahkan komunikasi, percakapan virtual tidak dapat menggantikan kedekatan emosional dari interaksi langsung.
Banyak ahli menyebut bahwa keseimbangan sosial hanya dapat tercapai ketika seseorang tetap memiliki hubungan tatap muka yang bermakna.
Baca Juga: Ini Syarat Mendaftar sebagai Petugas Haji, Pendaftaran Hanya Dibuka 6 Hari
Menghabiskan waktu bersama keluarga, teman, atau komunitas menjadi kunci mempertahankan kesehatan mental agar tetap stabil.
Hubungan manusiawi seperti ini mencegah isolasi, mengurangi stres, dan meningkatkan rasa kebersamaan.
Kebutuhan untuk tetap waras di tengah derasnya perkembangan teknologi bukanlah hal berlebihan. Justru langkah kecil seperti mengatur penggunaan perangkat, memilih konten dengan bijak, dan menjaga kualitas tidur merupakan bentuk perawatan diri yang semakin relevan.
Dengan kesadaran dan pengelolaan yang tepat, teknologi tetap bisa menjadi alat bantu dan bukan sumber tekanan.
Smart technology tentu dapat memberikan kemudahan, tetapi kesehatan mental manusia jauh lebih penting untuk dijaga.
Laporan: Najwa Salsa/ Magang.***