KONTEKS.CO.ID - Roblox mendapat kritik tajam terkait keamanan bagi anak, terutama soal interaksi dengan pengguna dewasa. Menanggapi hal itu, perusahaan meluncurkan sistem verifikasi usia baru yang lebih ketat.
Langkah ini menjadi bagian dari inisiatif jangka panjang untuk memastikan komunikasi dan interaksi di platform berjalan aman.
Roblox menargetkan teknologi verifikasi usia ini berlaku penuh untuk seluruh pengguna yang mengakses fitur komunikasi pada akhir 2025.
Baca Juga: Mencermati Kata-kata Maaf dari Menkeu Purbaya, dari Anggap Remeh hingga Turun ke Jalan
Sistem baru tersebut menggabungkan tiga lapisan: estimasi usia berbasis wajah, verifikasi identitas resmi, serta persetujuan orang tua.
Dengan mekanisme ini, komunikasi antara pengguna dewasa dan anak di bawah umur akan dibatasi, kecuali jika keduanya memiliki hubungan nyata di luar platform.
Sejak awal 2025, Roblox mengklaim sudah merilis lebih dari 100 langkah keamanan tambahan. Beberapa di antaranya adalah:
Baca Juga: Kejagung Cecar Recovery Corporate Bank BNI Soal Pemberian Kredit Sindikasi ke Sritex
-
Trusted Connections, sistem komunikasi berbasis usia,
-
Roblox Sentinel, AI open-source untuk mendeteksi potensi bahaya,
-
penyempurnaan filter suara dan teks,
-
serta penutupan server dengan pelanggaran aturan massal.
Selain itu, perusahaan meningkatkan standar pengalaman dengan menaikkan batas usia konten terbatas dari 17 menjadi 18 tahun, memblokir ruang sosial yang menampilkan area pribadi, dan melarang akses ke konten tanpa rating.
Tags
Artikel Terkait
-
Menteri Abdul Muti Minta Anak Nonton Dora, Bukan Main Roblox: Mainstream Banget Nih Pak!
-
Roblox Jadi Tempat Fantasi Seksual? CEO Buka Suara: Kalau Tak Nyaman, Jangan Pakai!
-
KPAI: Mandat Pemerintah untuk Memblokir Roblox Sangat Jelas, Komdigi Harus Bergerak
-
Menkomdigi Meutya Hafid Putuskan Tak Blokir Roblox, Beri Waktu untuk Berbenah
-
Tips Jitu Orang Tua Biar Anak Aman Main Roblox: Panduan Lengkap Hindari Risiko Online