KONTEKS.CO.ID - Amerika Serikat memiliki ambisi besar untuk mengalahkan China dan Rusia dalam perlombaan antariksa.
Kepala sementara NASA, Sean Duffy, mengatakan, pihaknya sudah menjadikan penempatan reaktor nuklir di Bulan sebagai prioritas utamanya. Ia menyebutnya sebagai "perlombaan antariksa kedua".
Washington berharap dapat mengalahkan Beijing dan Moskow dalam hal penyediaan energi nuklir untuk pangkalan di Bulan di masa depan.
Baca Juga: Kebakaran Disertai Bunyi Ledakan Keras, Mapolres Kota Banjarbaru Dilalap Api
Menteri Perhubungan AS dan Penjabat Administrator NASA, Sean Duffy, telah menjadikan pemasangan reaktor nuklir di Bulan sebagai prioritas utama, lapor Politico, Selasa 5 Agustus 2025.
Mantan pembawa acara Fox News tersebut mengeluarkan arahan kepada staf NASA pada hari Kamis, yang menggambarkan misi tersebut sebagai "perlombaan antariksa kedua".
Ini sebuah misi yang jelas dan harapannya akan berakhir, seperti yang pertama pada tahun 1969, dengan Amerika Serikat berada di depan para pesaingnya.
Baca Juga: Akhirnya Terisi! Wakil Panglima TNI Bakal Dilantik di Upacara Militer pada 10 Agustus 2025
Duffy menetapkan batas waktu yang tegas yakni tahun 2029. Menurut The New York Times, pada tahun itulah ia ingin reaktor nuklir pertama diluncurkan ke Bulan.
Tujuannya adalah mencapai hal tersebut sebelum China dan Rusia. Kedua negara telah mengumumkan rencana bersama untuk membangun generator nuklir mereka sendiri di Bulan pada awal 2030-an.
Pada Mei lalu, Beijing dan Moskow menandatangani nota kesepahaman bekerja sama dalam membangun reaktor yang akan menjadi sumber daya utama bagi pangkalan Bulan "internasional". Ini sebuah fasilitas yang sedang direncanakan bersama oleh kedua negara.
Baca Juga: Megawati Ogah PDIP Masuk Kabinet Selama Masih Ada Gibran
Washington khawatir jika Rusia atau China tiba lebih dulu, mereka dapat mendeklarasikan "zona terlarang", yang secara efektif membatasi negara lain untuk mendirikan operasi di dekatnya.
Perlombaan untuk membangun reaktor nuklir Bulan terkait dengan ambisi yang lebih luas untuk membangun kehadiran manusia jangka panjang di Bulan.