KONTEKS.CO.ID – Surat kabar Iran memperingatkan bahwa rudal hipersonik baru yang dikembangkan oleh Republik Islam Iran dapat menghantam Israel hanya dalam waktu 400 detik.
Surat kabar Sobh-e-Sadegh Iran menerbitkan ancaman dalam bahasa Ibrani di halaman depannya pada Senin kemarin. Mereka memperingatkan bahwa rudal hipersonik baru Iran dapat mencapai Israel hanya dalam waktu 400 detik.
“400 detik: Jenderal Amir Ali Hajizadeh, komandan Pasukan Dirgantara Korps Pengawal Revolusi Islam, mengatakan bahwa Iran telah memperoleh teknologi untuk rudal hipersonik,” tulis surat kabar yang berafiliasi dengan Korps Pengawal Revolusi Islam.
Sebuah artikel yang ditulis oleh Hamza Pariyab, yang digambarkan sebagai pakar pertahanan, mengatakan, rudal baru itu adalah “pengubah permainan”. Karena dapat menghindari sebagian besar sistem pertahanan rudal modern.
“Rudal itu dapat digunakan untuk menghancurkan sistem pertahanan suatu negara dan membuka jalan bagi peluncuran massal drone dan rudal,” tulisnya dikutip The JPost, Selasa, 15 November 2022.
Pariyab juga merujuk surat yang dikirim oleh Hassan Tehrani Moghaddam, “bapak” program rudal Iran, kepada Pemimpin Tertinggi Iran Ali Khamenei, yang merujuk pada akuisisi rudal super cepat respon cepat.
Pada November 2011, Moghaddam tewas dalam ledakan yang menghantam pangkalan rudal di Bidganeh, menewaskan sedikitnya 17 anggota IRGC. Sementara ledakan itu awalnya dilaporkan sebagai kecelakaan, media Barat, termasuk Guardian dan majalah Time, melaporkan bahwa insiden itu disalahkan pada Mossad.
Iran Umumkan Pengembangan Rudal Hipersonik
Pada sebuah acara Kamis pekana lalu yang menandai peringatan ledakan tersebut, Hajizadeh mengatakan, Iran telah berhasil mengembangkan rudal balistik hipersonik canggih yang dapat memasuki ruang angkasa dan menargetkan sistem pertahanan rudal.
“Sistem ini memiliki kecepatan yang sangat tinggi dan memiliki kemampuan untuk bermanuver di dalam dan di luar atmosfer,” katanya.
“Baik sistem pertahanan yang bertahan di dalam atmosfer maupun sistem yang sangat mahal yang menangani rudal di luar atmosfer, rudal baru Republik Islam Iran ini akan melewati semuanya, dan saya tidak berpikir bahwa teknologi akan ditemukan yang dapat menanganinya selama beberapa dekade yang akan datang,” klaim Jenderal IRGC Amir Ali Hajizadeh Hajizadeh.
Hajizadeh tidak memberikan rincian lebih lanjut tentang dugaan senjata itu, dan tidak jelas apakah itu telah berhasil diuji.
Untuk diketahui, rudal hipersonik bergerak dengan kecepatan Mach 5 atau lebih. Sementara ICBM juga dapat mencapai kecepatan itu, mereka bergerak dalam busur yang dapat diprediksi, membuatnya lebih mudah untuk dihadapi.
Sebaliknya, rudal hipersonik dapat bermanuver, memberi mereka kemampuan untuk menghindari sistem pertahanan dan menghindari radar.
AS, Rusia, Cina, dan Korea Utara telah berhasil menguji rudal hipersonik, meskipun detail pasti tentang senjata semacam itu masih sedikit. Rusia menggunakan senjata hipersonik yang disebut rudal Kinzhal dalam serangan terhadap depot bahan bakar militer di Ukraina pada bulan Maret. ***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"