KONTEKS.CO.ID – Indonesia tengah bergelut dengan penyakit gangguan ginjal akut progresif atipikal yang selama ini dikenal sebagai gagal ginjal akut misterius (GgGAPA).
Di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), sepanjang Jannuari-Oktober 2022 telah merawat 49 pasien anak bergejala gangguan ginjal akut progresif atipikal. “Pengertiannya gangguan ginjal akut progresif atipikal, penurunan cepat dan tiba-tiba pada fungsi filtrasi/penyaringan ginjal,” kata Dirut dr Lies Dina Liastuti dalam konferensi pers di Gedung Kirana RSCM, Jakarta, Kamis, 20 Oktober 2022.
Dari keterangan yang disampaikan dr Lies Dina Liastuti ada lima fakta gangguan ginjal akut progresif atipikal yang patut diketahui masyarakat.
Berikut lima fakta gangguan ginjal akut progresif atipikal:
1. Gangguan ginjal akut progresif atipikal ditandai dengan
- Peningkatan kadar kreatinin di dalam darah
- Penurunan jumlah produksi urine atau bahkan tidak ada produksi urine sama sekali
2. Penyebab yang diketahui
- Kekurangan cairan (dehidrasi hingga renjatan)
- Infeksi
- Peradangan sistemik
- Kelainan bawaan
- Intoksikasi (keracunan bahan berbahaya
3. Temuan peningkatan kasus
- Awal Agustus 2022 terjadi lonjakan kasus di IGD dengan GgGAPA
4. Riwayat klinis pasien
- Dominasi usia balita
- Anak sehat sebelumnya, tanpa penyakit penyerta
- Didahului oleh riwayat demam; gejala saluran cerna; saluran pernapasan (tanpa ada episode dehidrasi)
- Memperoleh pengobatan simptomatik sebelumnya
- Saat pasien datang ke RSCM dengan kondisi tidak ada kencing
5. Pasien bisa sembuh
- RSCM menerima 49 pasien gangguan ginjal akut progresif atipikal
- Tingkat kematian sangat tinggi
- 11 anak masih dirawat
- 7 anak sembuh
Demikian lima fakta seputar gangguan ginjal akut progresif atipikal yang disampaikan Dirut RSCM, dr. Lies Dina Liastuti. ***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"