Meta Berencana PHK Lagi Ribuan Karyawan, Alasannya Satu Hal Ini Menurun

KONTEKS.CO.ID – Meta Platforms, perusahaan induk Facebook, Instagram, dan WhatsApp, mengumumkan rencana pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 5% dari total karyawannya, setara dengan sekitar 3.600 orang.

Langkah ini menargetkan karyawan dengan kinerja terendah, sebagai bagian dari strategi perusahaan untuk meningkatkan efisiensi dan daya saing.

"Kami memutuskan untuk meningkatkan standar manajemen kinerja dan mempercepat proses pemutusan bagi mereka yang berkinerja rendah," tulis CEO Meta, Mark Zuckerberg, dalam memo internal yang dilihat oleh Bloomberg, dikutip Kamis 16 Januari 2025.

Baca Juga: Petugas Damkar Butuh Waktu 7 Jam untuk Melokalisir Kobaran Api di Kebakaran Glodok Plaza

Keputusan PHK ribuan karyawan ini muncul di tengah tantangan besar yang dihadapi industri teknologi, termasuk persaingan ketat dan penurunan belanja iklan digital.

Sebelumnya, Meta telah melakukan PHK besar-besaran pada 2022 dan 2023, yang memengaruhi lebih dari 21.000 karyawan.

Meta juga berupaya beradaptasi dengan lingkungan bisnis yang berubah cepat melalui efisiensi operasional dan pergeseran fokus strategis, termasuk pada pengembangan metaverse dan kecerdasan buatan.

Baca Juga: Tahun Baru Imlek 2025, Ketahui Apa Itu Chuxi dan Kapan Dirayakan?

Karyawan yang terkena dampak akan menerima pemberitahuan resmi sebelum 10 Februari 2025. Perusahaan menjanjikan pesangon yang adil dan sesuai kebijakan yang berlaku.

Meta juga berencana menggantikan posisi yang kosong dengan merekrut talenta baru sepanjang tahun ini.

Meta menegaskan bahwa keputusan ini adalah bagian dari strategi jangka panjang untuk menciptakan organisasi yang lebih kuat.

Baca Juga: Aurelie Moeremans danTyler Bigenho Pasca Kecelakaan Mobil di AS, Sisakan Cedera Serius dari Kepala hingga Kaki

"Kami akan terus berfokus pada peningkatan kinerja dan pengembangan teknologi untuk menjaga posisi kami sebagai pemimpin di industri ini," kata Zuckerberg.

Langkah ini menunjukkan tekad Meta untuk beradaptasi dengan perubahan lingkungan bisnis yang dinamis, meskipun keputusan tersebut memiliki konsekuensi besar, baik bagi perusahaan maupun karyawannya.***