• Minggu, 21 Desember 2025

Pencurian Data Melalui Browser, Waspada Ini Ancaman Utama Dunia Siber

Photo Author
- Rabu, 29 November 2023 | 19:14 WIB
Pencurian Data Melalui Browser: Ancaman Utama di Dunia Siber (Sumber: Freepik/Drazen Zigic)
Pencurian Data Melalui Browser: Ancaman Utama di Dunia Siber (Sumber: Freepik/Drazen Zigic)

KONTEKS.CO.ID - Pencurian data. Laporan terbaru dari Trend Micro Incorporated, berjudul "Your Stolen Data for Sale" menyoroti peningkatan risiko peretasan data. Khususnya melalui browser sebagai target utama oleh para hacker atau peretas.

Berikut adalah gambaran rinci dari laporan tersebut, serta langkah yang dapat Anda ambil untuk melindungi diri dari ancaman ini.

1. Peningkatan Risiko Pencurian Data di Pasar Gelap


Selama paruh pertama tahun 2023, Trend Micro mencatat peningkatan signifikan, dengan total malware yang diblokir di Afrika Selatan meningkat sebanyak 20 persen ketimbang periode yang sama pada 2022.

Sebanyak 15 juta malware terdeteksi secara keseluruhan. Faktor ini menunjukkan bahwa negara berkembang menjadi sasaran utama, dan nilai data yang dicuri terus meningkat di pasar gelap.

2. Tren Kerja Jarak Jauh dan Cloud Storage


Perkembangan tren kerja jarak jauh dan penggunaan solusi penyimpanan cloud membuka peluang baru bagi serangan infostealer.

Malware infostealer menjadi ancaman utama, menyebabkan data curian terjual di dunia kriminal. Ini memerlukan pemahaman mendalam tentang risiko yang terlibat dan langkah-langkah keamanan yang efektif.

3. Dampak Pencurian Data oleh Infostealer


Data yang dicuri oleh infostealer dapat digunakan untuk berbagai aktivitas kejahatan dan penipuan. Beberapa dampak yang dapat terjadi melibatkan:

a. Menghabiskan Mata Uang Kripto


Penjahat dapat menggunakan kredensial yangtericuri untuk mengakses dompet mata uang kripto korban dan mentransfer aset digital tanpa izin.

b. Transaksi Ilegal


Penyerang dapat melakukan transaksi atas nama korban di situs e-commerce dan perbankan, merugikan finansial korban.

c. Penipuan ke Kontak Korban


Penjahat dapat menyamar sebagai korban dan melakukan penipuan, seperti meminta uang dari kontak-kontak dalam daftar korban.

d. Menyusup ke Organisasi atau Perusahaan Tertentu


Jika kredensial VPN tercuri, penjahat dapat memasuki organisasi yang menggunakan kredensial tersebut dan melakukan gerakan lateral di dalam jaringan.

4. Data yang Paling Berharga bagi Pencuri Data


Beberapa jenis data paling berharga bagi para pencuri data meliputi:

a. Kredensial Bank


Kredensial untuk rekening bank dengan saldo tinggi memberikan akses langsung ke aset finansial korban.

b. Data Browser


Informasi dari peramban, seperti cookie autentikasi, kartu kredit, kredensial, kata sandi, dan riwayat navigasi, menjadi target utama karena potensi monetisasinya yang besar.

c. Kredensial Situs Web


Kredensial untuk situs web dapat dengan mudah dimonetisasi dan digunakan untuk transaksi tidak sah di berbagai platform online.

d. Kredensial Email

Meskipun sulit dijual, kredensial email tetap berharga dan dapat digunakan untuk serangan phishing.

e. Data Pribadi Lengkap


Semakin banyak data pribadi yang tersedia, semakin berharga, meningkatkan risiko penyalahgunaan dan aktivitas penipuan.

5. Perlindungan dan Pencegahan


Emmanuel Tzingakis, Technical Lead African Cluster di Trend Micro, menekankan pentingnya pemahaman pasar data yang tercuri untuk mengambil tindakan pencegahan yang terperlukan.

Pengguna online perlu meningkatkan kewaspadaan mereka dan menerapkan langkah-langkah keamanan siber, termasuk penggunaan otentikasi dua faktor dan pemantauan aktivitas akun secara rutin.

Kesimpulan: Jaga Keamanan Data Anda di Era Digital


Dalam menghadapi ancaman pencurian data yang semakin canggih, kesadaran dan langkah-langkah proaktif dalam melindungi data pribadi menjadi kunci.

Tetap waspada, terapkan langkah-langkah keamanan, dan hindari potensi risiko penipuan selama beraktivitas online, terutama selama musim liburan yang dapat menjadi waktu yang rawan. ***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Anis Mutmainah

Tags

Terkini

X