• Minggu, 21 Desember 2025

Spesifikasi Internet Starlink Elon Musk yang Bakal Mengkoneksi Puskesmas

Photo Author
- Jumat, 18 Agustus 2023 | 11:57 WIB
Spesifikasi dan Cara Menggunakan Internet Starlink (Foto:Pixabay/Gerd Altmann)
Spesifikasi dan Cara Menggunakan Internet Starlink (Foto:Pixabay/Gerd Altmann)

KONTEKS.CO.ID -- Spesifikasi internet Starlink milik Elon Musk yang akan mengkoneksi puskesmas di daerah terpencil. Internet satelit Starlink merupakan proyek milik perusahaan Space Exploration Technologies Corp (SpaceX).

Perusahaan internet milik Elon Musk itu telah meraih izin penggunaan di Indonesia. Namun penggunaan Starlink di Indonesia memiliki beberapa persyaratan yang perlu diperhatikan.

Kementerian Komunikasi dan Informatika memberikan Hak Labuh Satelit Khusus Non Geostationer (NGSO) kepada PT Telkom Satelit Indonesia (Telkomsat) untuk layanan "backhaul" dalam penyelenggaraan jaringan tetap tertutup. Hal ini berarti bahwa layanan Starlink tidak bisa digunakan langsung oleh individual atau pelanggan retail.

Namun perusahaan-perusahaan yang membutuhkan layanan internet dalam lingkup tertentu dapat memanfaatkannya. Seperti bank yang berada di wilayah yang sulit terjangkau oleh jaringan operator seluler.

Starlink menawarkan dua pilihan layanan dengan spesifikasi yang berbeda:

Spesifikasi Internet Starlink Premium:


Kecepatan internet: 150 mbps - 500 mbps (latensi 20-40 milidetik)

Kecepatan upload: 20 Mbps - 40 Mbps

Harga router: USD2.500

Biaya langganan bulanan: USD500

Biaya deposit: USD500

Starlink Standar:


Kecepatan internet: 50 Mbps - 250 Mbps (latensi 20-40 milidetik)

Kecepatan upload: 10 Mbps - 20 Mbps

Harga router: USD499

Biaya langganan bulanan: USD99

Starlink adalah proyek internet satelit yang menggunakan lebih dari 12.000 satelit yang mengorbit rendah di Bumi. Satelit ini menyediakan layanan internet broadband di berbagai wilayah dunia. Terutama di daerah terpencil yang sulit terjangkau oleh jaringan operator seluler atau kabel serat optik.

Pengguna Starlink akan menerima router dan piringan antena. Terdapat dua jenis piringan antena yang tersedia, yakni bundar dengan diameter 23 inci dan berat 8 kg, serta persegi dengan ukuran 12 inci (lebar) dan 19 inci (panjang) dengan berat sekitar 4,5 kilogram.

Pengguna hanya perlu merakit router, modem, dan antena, lalu menghubungkannya melalui aplikasi Starlink yang ada pada smartphone.

Dengan adanya layanan Starlink, harapannya akses internet bisa lebih mudah terakses oleh mereka yang tinggal di daerah terpencil atau sulit terjangkau oleh jaringan internet tradisional.

Meskipun layanan ini memiliki persyaratan penggunaan khusus di Indonesia, Starlink tetap menjadi alternatif yang menarik untuk memperluas konektivitas di berbagai wilayah.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Anis Mutmainah

Tags

Terkini

X