KONTEKS.CO.ID - Google baru-baru ini mengumumkan integrasi serangkaian fitur terkait AI (kecerdasan buatan) ke dalam rangkaian Workspace-nya, termasuk Google Docs, Gmail, Sheets, dan Slides.
Langkah ini merupakan bagian dari upaya Google untuk mengejar para pesaingnya dalam perlombaan teknologi AI. Pengumuman tersebut dibuat dalam postingan blog oleh Johanna Voolich Wright, Wakil Presiden Google Workspace.
Gmail akan Gunakan Kemampuan AI untuk Menulis Email
Salah satu fitur penting adalah pembuatan teks bertenaga AI yang akan tersedia untuk Google Docs dan Gmail. AI akan dapat "berpikir, mengoreksi, menulis, dan menulis ulang" teks lengkap berdasarkan instruksi sederhana dari pengguna.
Demikian pula di Gmail, AI akan dapat "menyusun, membalas, meringkas, dan memprioritaskan" email berdasarkan instruksi pengguna. Fitur-fitur ini akan tersedia untuk sekelompok "penguji tepercaya" di AS bulan ini.
Google juga berencana memperkenalkan kemampuan menghasilkan gambar, suara, dan video untuk mengilustrasikan presentasi dalam Slide. Ini akan dilakukan dengan cara yang sama seperti Microsoft Designer. Yang ditenagai oleh DALL-E OpenAI, atau Canva, yang ditenagai oleh Stable Diffusion.
Keinginan Google untuk mengejar pesaingnya dalam perlombaan AI terlihat jelas dalam langkah ini. Tim Microsoft, misalnya, diatur untuk menampilkan avatar 3D dan pertemuan VR dalam kemitraan dengan Meta.
Google telah tertinggal dalam tren teknologi baru ini sejak peluncuran ChatGPT oleh OpenAI dan Bing chatbot Microsoft. Faktanya, manajemen dilaporkan mengumumkan "kode merah" pada bulan Desember. Menginstruksikan staf perusahaan untuk menambahkan alat AI ke semua produknya dalam beberapa bulan ke depan.
Namun, pengumuman Google tentang fitur baru terkait AI ini tampaknya lebih merupakan efek pengumuman daripada langkah revolusioner. Alat tulis AI di Docs dan Gmail tidak sepenuhnya baru. Karena ChatGPT telah memenuhi fungsi ini sejak lama.
Apalagi, fitur tersebut tidak akan segera tersedia untuk umum. Dan Google belum menentukan kapan fitur generasi visual lainnya akan tersedia.
Terlepas dari perkembangan yang menarik ini, beberapa pakar industri tetap skeptis tentang kemampuan mereka untuk bersaing dengan persaingan. Sementara alat tulis AI Google di Docs dan Gmail mungkin tidak terlihat revolusioner dibandingkan dengan kemampuan ChatGPT, perusahaan masih mengandalkan efek pengumuman untuk meyakinkan pengguna tentang masa depannya di ruang AI.
Selain itu, masih belum jelas kapan fitur generasi visual lainnya akan tersedia untuk umum.
Secara keseluruhan, tulis Giz China, pengumuman raksasa mesin pencarai tentang fitur baru terkait AI di rangkaian aplikasi Workspace-nya menandai perkembangan signifikan dalam upaya berkelanjutan perusahaan untuk bersaing dengan para pesaingnya di ruang AI.
Meskipun masih harus dilihat bagaimana fitur-fitur baru ini akan diterima oleh pengguna, tidak diragukan lagi ini adalah langkah yang tepat bagi perusahaan yang ingin tetap berada di garis depan inovasi teknologi.