KONTEKS.CO.ID - Para ilmuwan telah mengidentifikasi dua mineral yang belum pernah terlihat di Bumi dalam sebuah meteorit seberat 15,2 metrik ton (33.510 pon). Meteorit ini jatuh menghantam Afrika.
Mineral tersebut berasal dari irisan meteorit seberat 70 gram (hampir 2,5 ons), yang ditemukan di Somalia pada 2020. Ini merupakan meteorit terbesar kesembilan yang pernah ditemukan, menurut University of Alberta, dikutip CNN, Senin, 26 Desember 2022.
Chris Herd, kurator koleksi meteorit universitas, menerima sampel batuan luar angkasa sehingga dia dapat mengklasifikasikannya. Saat dia memeriksanya, sesuatu yang tidak biasa menarik perhatiannya. Beberapa bagian sampel tidak dapat diidentifikasi dengan mikroskop.
Herd kemudian meminta saran dari Andrew Locock, Kepala Laboratorium Mikroprobe Elektron universitas, karena Locock memiliki pengalaman mendeskripsikan mineral baru.
"Pada hari pertama dia melakukan beberapa analisis, dia berkata, 'Anda memiliki setidaknya dua mineral baru di sana,'" ungkap Herd, profesor di departemen ilmu Bumi dan atmosfer universitas, dalam sebuah pernyataan.
“Itu sangat fenomenal. Sering kali dibutuhkan lebih banyak usaha daripada itu untuk mengatakan ada mineral baru,” tambahnya.
Satu nama mineral -elaliite- dinaamakan berasal dari objek luar angkasa itu sendiri, yang disebut meteorit "El Ali". Sebab ditemukan di dekat Kota El Ali di Somalia tengah.
Herd menamai yang kedua elkinstantonite. Nama itu diberikan setelah Lindy Elkins-Tanton, Wakil Presiden Inisiatif Antarplanet Arizona State University melakukan "perjalanan" ke asteroid kaya logam yang mengorbit Matahari antara Mars dan Jupiter.
"Lindy telah melakukan banyak pekerjaan tentang bagaimana inti planet terbentuk, bagaimana inti besi nikel ini terbentuk, dan analog terdekat yang kita miliki adalah meteorit besi," kata Herd. "Masuk akal untuk menamai mineral dengan namanya dan mengakui kontribusinya pada sains." ***