"Orbit ini berbeda dari orbit yang dilakukan selama program Apollo, di mana pesawat ruang angkasa dan krunya mengorbit lebih dekat ke permukaan Bulan dengan cara lebih melingkar," ujar Jones.
"Orbit retrograde yang jauh penting karena membantu kita belajar tentang bagaimana pesawat ruang angkasa berfungsi di lingkungan luar angkasa," pungkasnya.
Orion akan pulang pada 11 Desember. Pesawat luar angkasa itu kan menghantam atmosfer Bumi dengan kecepatan luar biasa sebelum jatuh perlahan di Samudra Pasifik di lepas pantai California.
Jika semuanya berjalan dengan baik dengan Artemis 1, NASA akan mulai bersiap untuk Artemis 2. Ini yang akan mengirim astronot mengelilingi Bulan pada 2024.
Pada tahun 2025, badan tersebut berencana untuk meluncurkan Artemis 3, yang akan mendaratkan astronot di dekat kutub selatan Bulan, situs basis penelitian yang dibayangkan.
Artemis 3 akan menjadi pendaratan awak Bulan pertama sejak misi Apollo terakhir pada 1972. Dan yang pertama untuk menempatkan seorang wanita dan orang kulit berwarna di Bulan.