Dari data yang telah dikaji, tim Matrix Explorer sepakat bahwa permintaan energi listrik menjadi lebih besar daripada sebelumnya. “Saat ini bisa dikatakan bahwa penggunaan energi listrik menjadi kebutuhan pokok setiap sektor kehidupan. Oleh karena itu, salah satu cara untuk menanggulangi dampaknya dan mengurangi karbon dioksida adalah dengan menggunakan listrik dengan efisien,” tutur Fijar.
YESA! merupakan sebuah aplikasi yang mereka kembangkan untuk membantu masyarakat menghemat penggunaan listrik. Rencananya, aplikasi berbasis mobile ini akan menyediakan edukasi mengenai penggunaan listrik yang efisien.
Di dalam YESA! akan terdapat fitur pengingat jika alat elektronik sudah tidak digunakan atau jika penggunaan listrik sudah hampir mencapai batas yang ditentukan. Selain itu, aplikasi ini akan juga menyediakan laporan statistik konsumsi penggunaan, biaya yang dikeluarkan, dan ringkasan penggunaan listrik terbanyak dalam kurun waktu perbulannya,
Tidak hanya sampai di situ, YESA! juga dapat membantu penggunanya memprediksi biaya tagihan listrik yang akan dikeluarkan untuk penggunaan suatu alat dan memberikan tips bagi pengguna untuk menghemat pemakaian listrik. Riwayat penggunaan listrik nantinya akan tercatat dan bisa diakses oleh pengguna.
Aplikasi yang akan banyak manfaatnya ini diproyeksikan dapat membantu mengurangi 10% penggunaan listrik di 50% jumlah rumah tangga di Indonesia. Artinya terdapat potensi penghematan hingga Rp8,2 triliun dan mengurangi penggunaan emisi karbon 2,5 juta ton.
Dalam mengembangkan YESA!, Fijar dan Rini memanfaatkan SAP Analytics Cloud, yang membantu mereka merancang solusi inovatif, dan feasible dengan rekomendasi berbasis data untuk mengatasi masalah sosial dan ekonomi mendesak di ASEAN. ***