KONTEKS.CO.ID – Teknologi digital untuk pertanian terbukti membuat pendapatan petani naik berlipat-lipat. Masyarakat petani di Wonogiri bisa menjadi pembuktiannya.
INDICO menuai hasil perdana pada penerapan solusi digital contract farming di sektor teknologi pertanian (agritech). Teknologi digital untuk pertanian yang dibesutnya sukses besar.
Melalui platform Digital Food Ecosystem (DFE), INDICO dan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Tani Makmur di Kecamatan Selogiri, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah, berhasil meraih hasil panen sebanyak 200 ton gabah padi dari 40 hektare lahan sawah.
Keberhasilan penerapan digitalisasi pertanian tersebut membantu sekitar 50 petani dalam menghasilkan komoditas pertanian yang lebih berkualitas sekaligus meningkatkan nilai komersial hasil pertanian mereka.
“Kami senang bisa turut berkontribusi dalam menghasilkan kualitas gabah yang lebih sehat melalui penerapan teknologi Telkomsel Internet of Things atau IoT dan digitalisasi pertanian dalam budidaya pertanian yang dilakukan tiga bulan terakhir,” kata CEO INDICO Andi Kristianto, Kamis 6 Juli 2023.
Di samping itu, lanjut dia, melalui mekanisme digital contract farming, pihaknya juga membantu petani untuk memperoleh nilai ekonomi yang lebih baik dari penjualan hasil panen tersebut.
Proyek Percobaan Teknologi Digital untuk Pertanian
Upaya perusahaan dalam pilot project ini menjadi langkah awal strategis dalam memberdayakan sektor agritech yang akan meningkatkan kesejahteraan petani sekaligus memperkuat ketahanan dan kedaulatan pangan nasional.
Digital contract farming mengkombinasikan metode pertanian presisi melalui digitalisasi pertanian dengan jaminan bagi petani untuk memastikan hasil panen terserap dengan harga jual yang lebih tinggi daripada harga pasar.
Ada pun digitalisasi pertanian yang INDICO lakukan mulai dari tahap persiapan lahan sampai proses budidaya tanaman meliputi pemanfaatan sensor IoT untuk mengukur kadar nitrogen, fosfor.
Lalu kalium dalam tanah, drone untuk penyiraman lahan menggunakan pupuk dan pestisida, dan aplikasi my.dfe.farm untuk mencatat perkembangan proses budidaya.
Dalam menjalankan seluruh prosedur operasional aktivitas budidaya tersebut, petani dipandu dan didampingi oleh agronomis berpengalaman.
Metode pertanian presisi dalam digital contract farming yang INDICO implementasikan bersama Gapoktan Tani Makmur menghasilkan gabah padi dengan jumlah rata-rata per ubinnya lebih tinggi sekitar 8% dibandingkan hasil panen tanpa metode pertanian presisi.
Selanjutnya hasil panen tersebut akan disalurkan melalui mitra INDICO untuk pemasaran dan penjualan lebih lanjut.
Bisa Mengantisipasi Masalah Pertanian
Pada musim tanam yang dimulai pada April 2023, petani yang bergabung dalam digital contract farming sempat mengalami kekurangan pasokan air untuk penyiraman lahan.
Bersama petani, INDICO mengidentifikasi kendala tersebut dan membangun sumur irigasi sebagai solusi. Hasilnya petani bisa melakukan panen padi sesuai waktu yang telah diprediksi sebelumnya.
Untuk mengantisipasi terjadinya kondisi serupa di masa mendatang, Telkomsel sebagai induk usaha INDICO berinisiatif memberikan bantuan sumur irigasi kepada Gapoktan Tani Makmur yang akan dibangun dalam waktu dekat.
“Melalui pemanfaatan teknologi IoT Soil Sensor & Precision Farm Management System dari Telkomsel dan kolaborasi dengan mitra dan stakeholders, INDICO membuktikan kapabilitas digitalnya dalam meningkatkan produktivitas hasil pertanian Gapoktan Tani Makmur di Wonogiri,” katanya lagi.
Dengan solusi pertanian presisi berbasis teknologi digital yang mencakup keseluruhan proses on-farm ke off-farm, perusahaan berharap DFE dapat terus memperluas kontribusi digitalisasi untuk pemberdayaan petani, dengan konsisten mendampingi bagi petani hingga proses pascapanen, membuka akses pasar, serta memperluas cakupan lahan yang digarap.
Sementara, Wakil Bupati Wonogiri Setyo Sukarno menyambut baik inisiatif Telkomsel dan INDICO dalam membantu petani di Kabupaten Wonogiri.
“Kami berterima kasih sudah menghadirkan solusi bagi petani untuk bisa meningkatkan kualitas hasil pertanian sekaligus kesejahteraan petani,” jelas Setyo. ***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"