KONTEKS.CO.ID – Alasan lihat tweet dibatasi di Twitter oleh Elon Musk akhirnya terungkap ke permukaan. Usut punya usut, Twitter belum bayar tagihan Google Cloud.
Twitter belum lama ini memberlakukan batasan jumlah tweet yang dapat dilihat pengguna per harinya. Batasan ini berlaku untuk semua pengguna, termasuk yang berlangganan Twitter Blue.
Batas saat ini ditetapkan pada 10.000 tweet untuk pengguna terverifikasi, 1.000 tweet untuk pengguna standar, dan 500 tweet untuk akun baru.
Jadi apa alasan lihat tweet dibatasi sebenarnya di balik batasan ini? Mengapa Elon Musk membuat keputusan seperti itu?
Menurut pernyataan Elon Musk, alasan pembatasan ini adalah untuk mencegah pengikisan data dan manipulasi sistem. Data ini kemudian dapat digunakan untuk banyak tujuan, seperti riset pasar atau analisis politik.
Namun, sepertinya ada alasan sederhana lainnya. Yakni, Elon Musk tidak membayar tagihannya.
Menurut laporan terbaru, Twitter gagal membayar Google Cloud untuk layanannya. Akibatnya, Google memberlakukan pembatasan akses pada aplikasi Twitter.
Masalah Finansial, Alasan Lihat Tweet Dibatasi
Perjanjian antara Twitter dan Google Cloud berakhir pada 30 Juni 2023. Saat perusahaan gagal melakukan pembayaran yang diperlukan untuk jangka waktu baru, Google menangguhkan langganannya.
Akibatnya, ada gangguan parah yang banyak pihak tafsirkan sebagai “kecelakaan” Twitter. Twitter, tidak ingin merusak persepsi mereknya, tiba-tiba membuat keputusan untuk memperkenalkan batas penayangan.
Situs Gizmo China, Selasa 4 Juli 2023, menulis, raksasa media sosial itu menyelesaikan masalah tersebut di hari-hari berikutnya dengan melakukan pembayaran dan menghapus masalah tersebut,
Meski belum ada pengumuman resmi tentang pencabutan limit tersebut, tampaknya pengguna terus menggunakan platform tersebut tanpa masalah.
Tagihan Twitter yang belum dibayar mengejutkan banyak orang, karena perusahaan itu bernilai miliaran dolar. Namun, ini bukan pertama kalinya Twitter mengalami masalah keuangan.
Pada 2017, perusahaan terpaksa mem-PHK 30% tenaga kerjanya karena kesulitan keuangan. Masih harus dilihat bagaimana crash Twitter akan berdampak pada masa depan perusahaan.
Namun, jelas bahwa tagihan Elon Musk yang belum dibayar telah menyebabkan sakit kepala besar bagi perusahaan. Para pengguna mTwitter pun menginginkan masalah ini segera selesai. ***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"