KONTEKS.CO.ID — Twitter telah mengalami banyak perubahan sejak menjadi miliki Elon Musk termasuk banyak rilis fitur baru untuk meningkatkan kenyamanan penggunanya. Salah satu fitur tambahan dan pembaruan terbaru adalah Twitter Blue.
Elon Musk telah menambahkan fitur terbaru bernama Twitter Blue, yang memungkinkan pengguna untuk mengunggah video dengan durasi hingga dua jam.
Alasan di balik rilis fitur baru Twitter ini adalah memberikan peluang bagi content creator dan sutradara film untuk memanfaatkannya.
Ke depannya, fitur video dua jam di Twitter akan memiliki resolusi 1080p dan harus memiliki ukuran file 8 GB atau lebih kecil. Pengguna juga dapat mengunggah video dua jam atau lebih melalui web atau perangkat iOS.
Saat ini, pengguna Twitter yang menggunakan Android hanya dapat membuat video dengan durasi maksimal 10 menit.
Jika Twitter berhasil mengunggah video dua jam dengan lancar, maka banyak orang akan dapat menonton film berdurasi penuh melalui platform tersebut.
Bagi pengguna yang tidak berlangganan Twitter Blue, mereka hanya bisa mengunggah video dengan durasi maksimal 140 detik. Namun, keputusan ini telah mendapat banyak kritik dari mereka yang tidak setuju.
Fitur baru Twitter yang memungkinkan pengunggahan video dengan durasi dua jam juga memiliki kekurangan, yaitu rentan digunakan sebagai wadah berbagi konten ilegal, seperti film bajakan, film porno, atau revenge porn.
Namun, Twitter telah menyatakan bahwa mereka dapat secara langsung mendeteksi dan menghapus konten yang melanggar aturan tersebut.
Sebelumnya, pengguna Twitter Blue juga mendapatkan fitur khusus yang memungkinkan mereka menuliskan cuitan (Tweet) dengan panjang hingga 4.000 karakter. Fitur tersebut tidak tersedia bagi pengguna Twitter gratis.
Twitter Blue merupakan layanan berbayar dengan model berlangganan. Salah satu daya tarik utamanya adalah tidak adanya iklan yang muncul di halaman feed atau timeline pengguna.
Layanan Twitter Blue telah hadir terlebih dahulu di iOS dan baru tersedia untuk perangkat Android pada awal tahun ini sebagai bahan kontrol dan mengurangi kesalahan yang pernah terjadi sebelumnya.
Twitter telah memiliki kebijakan yang mengatur konten dengan hak cipta di platform mereka. Namun, kondisi tim Twitter yang kurang optimal menyebabkan kesulitan dalam menegakkan kebijakan tersebut terhadap content creator.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"