KONTEKS.CO.ID — Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) akan dideorbit atau diturunkan dari orbit pada 2030-2031, kata Kepala Badan Penerbangan dan Antariksa Nasional AS (NASA) Bill Nelson.
“Kami akan menghapusnya. Stasiun ISS sudah tua. Kami akan menghapusnya pada 2030-31,” katanya selama dengar pendapat di Komite Sains, Luar Angkasa, dan Teknologi Dewan Perwakilan Rakyat AS, Kamis, 27 April 2023, waktu setempat.
Menurutnya, kegiatan orbit lebih lanjut akan dirujuk ke perusahaan swasta. “Kami sekarang memberikan kontrak kepada beberapa perusahaan komersial untuk membuat stasiun luar angkasa komersial,” tambah Nelson, dikutip TASS.
Sebelumnya, Kepala NASA mengatakan kepada Reuters dalam sebuah wawancara bahwa dia mengharapkan kerja sama Rusia-AS dalam proyek ISS berlanjut hingga 2030. Anggaran NASA untuk tahun fiskal 2024 (periode antara 1 Oktober 2023 dan 30 September 2024) mengatakan bahwa pembiayaan untuk Operasi ISS akan berlanjut hingga setidaknya tahun 2030.
Awal pekan ini, Direktur Jenderal Roscosmos Yury Borisov telah mengirimkan surat kepada kepala badan antariksa dari negara mitra untuk memberi tahu mereka tentang keputusan Rusia untuk memperpanjang pengoperasian Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) hingga 2028.
Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) telah mengorbit sejak 20 November 1998. Stasiun ini terdiri dari beberapa modul dan beratnya sekitar 435 ton, atau bahkan hingga 470 ton saat pesawat ruang angkasa merapat ke sana.
Sebanyak 14 negara berpartisipasi dalam proyek ISS: Rusia, Kanada, Amerika Serikat, Jepang, dan sepuluh negara anggota Badan Antariksa Eropa (ESA) – Belgia, Jerman, Denmark, Spanyol, Italia, Belanda, Norwegia, Prancis , Swedia dan Swiss. ***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"