KONTEKS.CO.ID – Foto hutan Kalimantan Timur dari orbit luar angkasa mengungkap kondisi hutan yang kini menjadi lokasi dari pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).
Adalah Satelit Survei Geologi AS yang merekam foto perubahan hutan di Kalimantan Timur. Data dari satelit tersebut kemudian terolah oleh NASA.
Melansir laman Earth Observatory NASA, Selasa 27 Februari 2024, sejak musim panas 2022, hutan di Kalimantan bagian timur telah mengalami perubahan pesat.
“Jalan telah terbangun pada lanskap dan bangunan didirikan di dekat Teluk Balikpapan di Kalimantan Timur, seiring Indonesia membangun ibu kota baru,” tulis Earth Observatory NASA.
Lebih lanjut mereka menjelaskan, pejabat Pemerintah Indonesia berkilah, pembangunan ibu kota baru di Pulau Kalimantan sebagian besar termotivasi oleh berbagai tantangan lingkungan yang kini ibu kota lama, Jakarta, hadapi
Wilayah Ibu Kota ini sudah tersesaki oleh 30 juta orang dan telah berkembang pesat dalam beberapa dekade terakhir. Banjir yang sering terjadi, lalu lintas padat, polusi udara yang berbahaya, dan kekurangan air minum merupakan kejadian umum.
Jakarta juga terprediksi cepat tenggelam. Pengambilan air tanah yang berlebihan telah berkontribusi terhadap laju penurunan permukaan tanah hingga 15 sentimeter (6 inci) per tahun. Dan sekarang 40% wilayah kota kini berada di bawah permukaan laut.
Pada tahun 2019, Presiden Jokowi mengumumkan bahwa pusat administrasi negara akan pindah dari Pulau Jawa yang berpenduduk padat ke Pulau Kalimantan yang berpenduduk masih jarang.
Foto Hutan Kalimantan Timur Hasil Bidikan Satelit Survei Geologi AS
Pembangunan ibu kota baru, yang tersebut Nusantara—istilah Jawa kuno yang berarti “pulau terluar” atau “kepulauan—telah termulai pada Juli 2022. Pembangunannya di kawasan hutan dan perkebunan kelapa sawit 30 kilometer ke daratan dari Selat Makassar.
Gambar di atas menunjukkan situs Nusantara pada bulan April 2022. Gambar terekam masing-masing oleh OLI-2 (Operational Land Imager-2) di Landsat 9 dan OLI di Landsat 8.
Pada gambar di atas jelas terlihat hutan Kalimantan Timur yang masih hijau royo-royo. Tak ada arsiran yang menandakan adanya aktivitas fisik.
Namun gambar di bawah, terekam pada 19 Februari 2024, tanah hutan telah tersingkap untuk jaringan jalan yang di dalam hutan. Tahap awal pembangunan melibatkan pembangunan fasilitas pemerintah dan bangunan lainnya. Ini untuk populasi awal yang terperkirakan berjumlah 500.000 orang, menurut situs proyek.
Rencana proyek menetapkan bahwa kota ini akan menjadi kota metropolitan yang “hijau dan dapat dilalui dengan berjalan kaki”. Kota terdukung dengan energi terbarukan, dengan 75% kota tersebut masih berupa hutan.
Namun beberapa peneliti khawatir perubahan penggunaan lahan ini dapat membahayakan hutan dan satwa liar di wilayah tersebut. Hamparan daratan dan perairan pantai yang sedang terikembangkan kaya akan keanekaragaman hayati dan rumah bagi hutan bakau, bekantan, dan lumba-lumba Irrawaddy.
Meskipun lokasinya telah banyak berubah selama satu setengah tahun terakhir, kota ini masih jauh dari selesai. Konstruksi rencananya akan selesai pada tahun 2045. ***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"