KONTEKS.CO.ID - Dedi Mulyadi merespons gagalnya siswa SMAN 4 Karawang ikut seleksi nasional berdasarkan prestasi (SNBP) 2025.
Ratusan siswa di sekolah tersebut protes datanya tak terdaftar di Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS) hingga tenggat waktu pada 31 Januari 2025.
Gubernur Jawa Barat terpilih itu pun langsung mendatangi sekolah.
Baca Juga: Mantan Karyawan Culik Anak Bos di Denpasar dan Minta Tebusan Rp100 Juta, Ini Motifnya
Dedi Mulyadi berdialog dengan pihak sekolah mengenai masalah yang terjadi, pada Kamis 6 Februari 2025.
Dedi mengatakan, jumlah tenaga yang ada di sekolah tersebut tidak cukup untuk mengelola data ratusan siswa.
Mereka harus mengentri data sebanyak 136 siswa, mulai dari kelas 1 hingga kelas 3 dengan banyaknya mata pelajaran yang harus diproses.
Baca Juga: 3D Laser Scanner Berhasil Ungkap Penyebab Kecelakaan Beruntun GT Ciawi
"Tenaga kerjanya tidak cukup, hanya ada tiga orang yang bekerja. Mereka adalah tenaga honorer tanpa honor tambahan untuk melakukan entri data ini," ungkap Dedi.
"Saya meminta mereka untuk fokus bekerja dan tidak melayani terlalu banyak orang yang datang,” imbuhnya.
Untuk membantu siswa agar dapat mengikuti seleksi SNBP, Dedi menyebut akan mengusahakan penambahan tenaga kerja di sekolah tersebut.
"Kami ingin menyelamatkan siswa agar bisa masuk perguruan tinggi negeri melalui jalur prestasi," katanya.
"Menteri pendidikan telah memberikan ruang untuk mengentri kembali data yang diperlukan,” lanjutnya.
Baca Juga: Sinopsis Jurassic World: Rebirth, Petualangan Epik Scarlett Johansson dalam Misi Rahasia Baru!