daerah

Bentrokan TNI Vs Polri Berujung Kericuhan di Kupang, Begini Kata Kapolda NTT

Jumat, 21 April 2023 | 13:32 WIB
Kericuhan terjadi di Kupang NTT, rumah dinas kapolda diserang (Dok Istimewa)

KONTEKS.CO.ID - Penyerangan Rumah Dinas Kapolda Nusa Tenggara Timur (NTT) Irjen Johni Asadoma serta pos polisi dan pembakaran mobil patroli disebut dipicu pertandingan futsal.

Informasi yang beredar, Rumah Dinas Kapolda NTT Johni Asadoma di Jalan Soeharto, Kelurahan Naikoten Satu, Kecamatan Kota Raja, Kota Kupang, NTT, dilempari massa dengan penutup wajah.

Massa juga merusak pos pengamanan Idulfitri dan pos polisi Kelurahan Lahi Lai Bisi Kopan (LLBK), Kecamatan Kota Lama.

Kemudian, massa membakar satu mobil patroli polisi dan membakar satu unit sepeda motor dinas polisi serta satu mobil milik Polsek Oebobo.

Perusakan oleh massa itu diduga dipicu bentrokan antara anggota Denpom 01-IX/Kupang dengan anggota Polda NTT saat pertandingan futsal di Gor Oepoi Kota Kupang, Rabu 19 April 2023.

Kapolda NTT dan pejabat utama Polda NTT menggelar pertemuan dengan Kasrem 161/Wira Sakti, Kasiter Kasrem 161/Wira Sakti, Danbrigif 21/Komodo, Danyonif 743/PSY, Wadandenpom 01-IX/Kupang, di Aula Lantai III Mapolda NTT, Kamis 20 April 2023.

"Pertandingan final futsal tersebut bukan antara TNI vs Polri tetapi antara tim futsal Polda NTT vs tim futsal P dan K TTS," ujar Johni, dikutip Jumat 21 April 2023.

Dikatakan Johni, terjadi kesalahpahaman dalam pertandingan tersebut di mana ada anggota yang melompat atau terjatuh ke bawah.

Anggota itu disebut akan dilindungi dengan diajak keluar oleh anggota polisi militer.

"Ini adalah kesalahpahaman yang terjadi yang menyebabkan bentrok antara anggota Polri dan PM TNI AD," kata dia.

Johni menyatakan, keributan tersebut dianggap sudah selesai.

Anggota Denpom 01-IX/Kupang yang bertanggung jawab diminta untuk menghentikan pertandingan meski baru berjalan setengah babak.

Johni mengatakan Polri bersama TNI telah membentuk tim investigasi untuk memproses kasus tersebut secara transparan.

"Kemudian, semua yang hadir berkomitmen untuk melakukan tindakan ke dalam proses yang terlibat dan hasil investigasi tersebut diserahkan kepada masing-masing kesatuan yang akan melakukan penindakan proses hukum terhadap anggotanya yang terlibat," kata Johni.

Ditambahkan Johni, Polri dan TNI secara bersama-sama bakal membangun kembali fasilitas, termasuk pos-pos pengamanan yang dirusak.

Polri dan TNI juga akan melaksanakan patroli gabungan untuk memberi rasa aman kepada warga, terlebih mendekati hari raya Idulfitri 2023.

"Kita juga mengimbau kepada seluruh anggota untuk menahan diri tidak melakukan tindakan-tindakan provokatif, tidak terpancing hasutan-hasutan dan tidak melaksanakan tindakan anarkis," ujarnya.

Sementara, Kasrem 161/Wira Sakti Kolonel Cpl Simon Petrus Kamlasi menegaskan TNI bakal memproses hukum prajurit yang terbukti terlibat dalam kasus tersebut.

Investigasi yang dilakukan TNI-Polri nantinya memerlukan banyak waktu karena menurut Simon bukti-bukti tidak cukup hanya dari video yang viral di media sosial saja.

"Namun, pada intinya komitmen kita yang paling krusial saat ini adalah bahwa kita kendalikan keadaan sehingga tidak terjadi keributan lanjutan karena ini juga masuk dalam suasana keagamaan," kata Simon.***

Tags

Terkini