KONTEKS.CO.ID – PT Pertamina Patra Niaga merespons harga BBM terutama Pertalite yang melonjak tajam di tingkat eceran, persisnya di daerah bencana banjir Pulau Sumatra.
Dalam keterangan yang disampaikan pada awal pekan ini, Pertamina mengungkapkan telah memperluas layanan distribusi BBM darurat di berbagai wilayah Sumatra yang terdampak banjir dan longsor.
Langkah ini diambil untuk memastikan mobilitas warga tetap berjalan dan proses pemulihan tidak terhambat.
Baca Juga: Kemenkes Ngebut PulihKan RSUD Terdampak Bencana Sumatra
Perusahaan mengerahkan ‘Pertamina Mobile Fuel Station’ serta ‘mini tank set’ guna mempercepat penyaluran BBM ke daerah yang aksesnya terganggu.
Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Roberth MV Dumatubun, mengatakan ketersediaan BBM menjadi faktor penting bagi transportasi, logistik, hingga kegiatan pemulihan pascabencana.
“Kami mengaktifkan berbagai moda suplai untuk isi ulang drum. Energi sangat vital bagi masyarakat yang sedang bangkit kembali,” ujarnya.
Baca Juga: Bobby Prediksi Kerugian Banjir Bandang dan Longsor di Sumut Capai Rp9,98 Triliun, Ini Rinciannya
Sebagai contoh, Pertamina menerapkan layanan darurat dengan mengoperasikan pompa manual (canting) di SPBU 14.244.430 di Pangkalan, Kejuruan Muda, Aceh Tamiang.
Sebanyak 80 drum Pertalite didistribusikan ke titik tersebut menggunakan mobil tangki berkapasitas 16 kiloliter.
Ada 10 unit pompa manual yang disiapkan untuk menyalurkan BBM dari drum ke kendaraan warga menggunakan alat ukur resmi.
Baca Juga: Harga Pertalite Eceran di Aceh Tamiang Tembus Rp150 Ribu Usai Banjir Bandang, Tidak Masuk Akal
Selain itu, sepuluh mini tank set turut dikerahkan untuk mempercepat akses masyarakat terhadap Pertalite.
Sales Area Manager Retail Aceh, Misbah Bukhori, mengatakan layanan manual ini telah berlangsung sejak 4 Desember 2025, dengan dukungan petugas SPBU, TNI–Polri, dan relawan.