KONTEKS.CO.ID - Curah hujan ekstrem kembali memicu banjir besar di Kota Solok, Sumatera Barat, sehingga ribuan warga orang harus menghadapi genangan yang terus meningkat sejak Rabu, 26 November 2025.
Peningkatan debit Sungai Batang Lembang dan Batang Gawan menjadi pemicu utama, diperparah kiriman air dari wilayah sekitar yang membuat dua kecamatan terdampak meluas hingga ke permukiman padat penduduk.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan, banjir merendam sejumlah kelurahan di Kecamatan Tanjung Harapan serta Lubuk Sikarah.
Baca Juga: Lima Kecamatan di Solok Selatan Banjir Hingga 1,5 Meter, 2.100 Jiwa Terdampak
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, mengatakan wilayah terdampak meliputi Kelurahan Koto Panjang dan Nan Balimo, sementara di Lubuk Sikarah genangan mencapai Kampai Tabu Karambia, IX Korong, Aro IV Korong, Sinapa Piliang, VI Suku, dan Tanah Garam.
“Berdasarkan pendataan sementara, tercatat 598 kepala keluarga atau 3.362 jiwa terdampak, dengan 224 unit rumah terdampak,” ujar Abdul Muhari, dikutip pada Jumat, 28 November 2025.
Debit Air Terus Naik, Evakuasi Masih Berlangsung
Hingga Jumat pagi, kondisi debit air di beberapa titik masih menunjukkan tren peningkatan.
Tim BPBD Kota Solok mengevakuasi warga ke lokasi aman, dan hingga kini tercatat 11 orang berhasil dievakuasi.
Sejak hujan deras mulai mengguyur, BPBD Solok telah melakukan pemantauan di titik-titik rawan banjir, berkoordinasi dengan OPD serta perangkat kelurahan, dan melakukan pendataan dampak kerusakan maupun korban terdampak.
Pemerintah Kota Solok telah menetapkan Status Tanggap Darurat Banjir melalui Keputusan Wali Kota Nomor 100.3.3.3-2212-2025 yang berlaku pada 26–27 November 2025.
Baca Juga: Banjir Terjang Kota Padang Renggut 4 Jiwa dan Rusak Sejumlah Rumah
Kebutuhan mendesak bagi warga yang mengungsi mencakup sembako, makanan siap saji, velbed, selimut, bantal, jaket, family kit, tenda, alat kebersihan, mesin pompa air, hingga perahu evakuasi.
BNPB pun kembali mengingatkan warga agar mengutamakan keselamatan. “BNPB mengimbau warga di wilayah rawan banjir diminta tetap tenang, waspada. Mengikuti arahan petugas di lapangan. Hindari aktivitas di sekitar sungai atau aliran air yang sedang naik. Siapkan dokumen penting, obat-obatan, dan kebutuhan darurat keluarga,” tuturnya.