KONTEKS.CO.ID – Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Suharyanto, meminta agar mengecek seluruh perangkat Early Warning System (EWS) pascaterdampak erupsi Gunung Semeru.
Suharyanto dalam keterangan pada Rabu, 26 November 2025, menyampaikan perintah tersebut saat meninjau sejumlah lokasi terdampak erupsi Semeru di Lumajang.
“EWS juga dan CCTV kalau gunungnya sudah reda, dan bisa naik di pasang lagi," ujarnya.
Ia mengatakan, cek semua kamera pantau atau CCTV. Jika ada yang rusak, segera diperbaiki atau diperbaharui.
“Kalau yang lama itu sudah tidak update, tingkat keamanannya kurang bagus, itu dibuatkan lagi yang lebih aman agar kalau ada guguran awan panas itu aman,” katanya.
Pengecekan dan perbaikan perangkat EWS tersebut guna memperkuat kesiapsiagaan dan mitigasi pascaerupsi Gunung Semeru.
Sedangkan soal perpanjangan masa tanggap darurat selama tujuh hari ke depan, ia menyampaikan, pemerintah akan mengupayakan terus mendukung pemenuhan logistik dan kebutuhan dasar masyarakat terdampak.
“Tanggap darurat masih berjalan dan masyarakat tidak ada yang mengungsi permanen, jumlahnya fluktiatif, kalau malam banyak dan siang mereka ke rumah masing-masing untuk bersih-bersih,” ujarnya.
Ia meminta Pemkab Lumajang agar selepas tanggap darurat ini, bupati dan jajaran dapat mengusulkan upaya rehabilitasi dan rekonstruksi kepada pemerintah pusat.
Menurut dia, salah satu yang dapat dibangun selain hunian tetap, juga pos pengungsian terpusat yang dapat digunakan sewaktu terjadi bencana.
Suharyanto juga menegaskan bahwa BNPB akan terus berkoordinasi dengan pihak terkait seperti Kementerian Pekerjaan Umum (PU) untuk infrastruktur dan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) untuk pembangunan kembali sekolah yang rusak berat.
“Tapi pengungsian terpusat ini coba didesain yang baik, jangan hanya seperti hanggar atau gudang," katanya.
Tempat pengungsian baiknya berupa gedung serbaguna. Gedung tersebut bisa digunakan kegiatan lain, seperti sekolah atau tempat pertemuan apabila tidak ada bencana.
Peninjauan wilayah terdampak pascaerupsi Gunung Semeru merupakan rangkaian kegiatan kunjungan kerja Kepala BNPB di Lumajang.
Selain ke wilayah terdampak, Suharyanto bersama bupati Lumajang dan jajarannya, juga mengunjungi pos pengungsian di SMPN 02 Pronojiwo.
Di lokasi pos pengungsian, Suharyanto berdialog dengan 159 warga yang mengungsi. Pada kesempatan tersebut, selain memberikan dukungan moril kepada warga, ia juga memberikan penjelasan terkait rencana upaya relokasi yang akan dilakukan oleh pemerintah.
Suharyanto berharap agar masyarakat dapat koorperatif dalam menentukan lokasi relokasi bersama-sama demi kebaikan dan keselamatan masyarakat ke depannya.***