daerah

Banjir Semarang, BNPB: Operasi Modifikasi Cuaca Dilanjutkan Hari Ini

Minggu, 26 Oktober 2025 | 07:48 WIB
Persiapan modofikasi cuaca. (KONTEKS.CO.ID/Dok. BNPB)

KONTEKS.CO.ID – Petugas semaikan natrium klorida (NaCl) dan kalsium oksida (CaO) terhadap awan konvektif di atas wilayah perairan selatan Yogyakarta–Jawa Tengah.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Abdul Muhari di Jakarta, Minggu, 26 Oktober 2025, mengatakan, aksi itu berlangsung dalam operasi modifikasi cuaca untuk meminimalisir hujan dan banjir, khususnya di Kota Semarang.

Abdul Muhari menyampaikan, modifikasi cuaca tersebut mulai dilakukan pada Sabtu kemarin menggunakan pesawat.

Baca Juga: BNPB Lakukan Modifikasi Cuaca di Langit Jateng

Pesawat dengan kode registrasi PK-SNM itu, lanjut dia, ditugaskan membawa bahan NaCl dan CaO untuk disemai di atas awan konvektif pada ketinggian antara 4.000 hingga 12.000 kaki.

"Awan konvektif inilah yang membawa kandungan air dan berpotensi menurunkan hujan," katanya.

Melalui metode tersebut, awan konvektif dipicu untuk menurunkan hujan lebih awal dengan harapan hujan jatuh di wilayah lain yang lebih aman (seperti laut atau hutan hujan) di luar area terdampak banjir, termasuk wilayah hulu sungai.

Baca Juga: Panas Ekstrem Melanda Jakarta, Pramono Anung Instrusikan Modifikasi Cuaca Hingga Tanah Pohon

Sebab, percepatan penanganan banjir seperti di Kota Semarang membutuhkan cuaca cerah yang konsisten, tanpa terbayangi awan, hujan, maupun air kiriman.

Pada penerbangan pertama, pesawat bermesin tunggal itu mengudara di wilayah perairan selatan Yogyakarta–Jawa Tengah. Bahan semai NaCl sebanyak satu ton ditaburkan dari ketinggian 8.000–12.000 kaki.

Berdasarkan monitoring radar, di wilayah tersebut terdapat bibit awan konvektif yang bergerak ke utara dan berpotensi menurunkan hujan sedang hingga lebat di daratan.

Baca Juga: Asap Sudah Sampai Natuna, BMKG Lakukan Modifikasi Cuaca Atasi Karhutla di Kalbar

Pemutusan suplai awan konvektif kembali dilakukan pada sortie kedua dengan total bahan semai NaCl sebanyak satu ton pada ketinggian yang sama, yakni 8.000–12.000 kaki.

"Area semainya masih berada di perairan selatan Yogyakarta–Jawa Tengah," katanya.

Halaman:

Tags

Terkini