KONTEKS.CO.ID - Gempa bumi berkekuatan Magnitudo (M) 6,3 mengguncang wilayah Sarmi, Papua pada Senin, 13 Oktober 2025, pukul 18.09 WIB.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan, pusat gempa terletak pada koordinat 13,27 Lintang Utara (LU) dan 145,49 Bujur Timur (BT) dengan kedalaman 10 kilometer.
Berdasarkan lokasi episenter, pusat gempa berada jauh dari daratan Indonesia, tepatnya di perairan Samudera Pasifik bagian barat, di sekitar wilayah Kepulauan Mariana.
BMKG menegaskan bahwa gempa ini tidak berpotensi tsunami karena pusat guncangan berada jauh di luar zona subduksi aktif Indonesia dan tidak memiliki mekanisme pemicu gelombang besar.
Baca Juga: Gempa Magnitudo 5,0 Hantam Sumenep, Guncangan Terasa hingga Pasuruan dan Malang
Kendati demikian, BMKG tetap melakukan pemantauan terhadap potensi dampak lanjutan atau gempa susulan.
“Informasi ini mengutamakan kecepatan, sehingga hasil pengolahan data belum stabil dan bisa berubah seiring kelengkapan data,” tulis BMKG dalam pernyataan resminya.
Karakteristik Gempa
Berdasarkan parameter awal, gempa ini memiliki karakteristik gempa dangkal dengan kedalaman 10 kilometer.
Jenis gempa dangkal seperti ini biasanya memiliki potensi guncangan yang cukup kuat di sekitar pusat episenter.
Namun, karena jarak pusat gempa lebih dari 1.800 kilometer dari wilayah terdekat Indonesia, guncangan tidak dirasakan secara signifikan di wilayah Papua maupun Indonesia bagian timur lainnya.
Baca Juga: 5 Gempa Susulan Terjadi di Talaud, Terbesar Magnitudo 5,6
Hingga saat ini, belum ada laporan mengenai dampak kerusakan atau getaran yang dirasakan masyarakat.
Lokasi Episenter di Zona Tektonik Aktif
Wilayah terjadinya gempa berada di sekitar Palung Mariana, salah satu zona tektonik paling aktif di dunia.