KONTEKS.CO.ID - Gunung Lewotobi Laki-Laki dilaporkan kembali erupsi pada Jumat, 26 September 2025, sekitar pukul 06.32 WITA.
Pada letusan kali ini, ketinggian kolom abu mencapai 1.000 meter atau 1 km di atas puncak.
"Tinggi kolom abu teramati lebih kurang 1.000 meter di atas puncak atau lebih kurang 2.584 meter di atas permukaan laut,” ungkap Petugas Pos Pengamatan Gunung Api, Herman S. Mboro.
Kolom abu lanjut Herman, teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah barat daya. Erupsi gunung api yang terletak di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) itu terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 29,6 mm dan durasi 76 detik.
Baca Juga: Aktivitas Gunung Lewotobi Laki-Laki di NTT Naik ke Level IV, BNPB Catat 31 Kali Erupsi Sejak Jumat
Saat ini, gunung yang memiliki tinggi 1.584 mdpl itu berstatus Level IV (Awas) dengan rekomendasi agar masyarakat di sekitar Gunung Lewotobi Laki-laki dan pengunjung maupun wisatawan tidak melakukan aktivitas apapun dalam radius 6 km dan sektoral barat daya–timur laut 7 km dari pusat erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki.
"Masyarkat agarmewaspadai potensi banjir lahar hujan pada sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Lewotobi Laki-Laki jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi," bebernya.
Herman juga mengimbau masyarakat yang terdampak hujan abu Gunung Lewotobi Laki-Laki agar senantiasa memakai masker atau penutup hidung-mulut.
"Semua itu untuk menghindari bahaya abu vulkanik pada sistem pernapasan,” tutupnya.
Berdasarkan situs interaktif ESDM, saat ini Gunung Lewotobi Laki-Laki adalah satu-satunya gunung api dengan status Level 4, yang menunjukkan letusan berpotensi meluas dan mengancam permukiman.
Baca Juga: Gunung Lewotobi Laki-Laki Semburkan 1.340 Kali Erupsi
ESDM juga memperingatkan potensi banjir lahar hujan di sungai-sungai yang berhulu di Gunung Lewotobi Laki-Laki.
Menurut situs Badan Lingkungan Nasional Singapura, abu vulkanik dari gunung ini diperkirakan tidak akan berdampak ke Singapura dengan kondisi angin saat ini. Meski demikian, layanan Meteorologi Singapura masih terus memantau situasi.