KONTEKS.CO.ID – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menggandeng 40 mahasiswa Universitas Katholik Parahyangan (Unpar) untuk melakukan survei penilaian kerentanan bangunan di Kota Bandung, Jawa Barat (Jabar).
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari di Jakarta, Minggu, 10 Agustus 2025, mengatakan, 40 mahasiswa tersebut dari Jurusan Teknik Sipil.
Pemilihan mahasiswa Tenik Sipil bukan tanpa alasan. Pasalnya, dalam konteks survei penilaian kerentanan sebuah bangunan, mahasiswa jurusan tersebut sudah memiliki pengetahuan dasar mengenai struktur bangunan rumah.
Baca Juga: Gempa M 5,4 Guncang Halmahera Barat, Tak Berpotensi Tsunami
Meski demikian, kata Abdul Muhari, sebelum diterjunkan ke lapangan, ke-40 mahasiswa tersebut mendapatkan pembekalan materi.
Mereka mengikuti Bimbingan Teknis (Bimtek) Penilaian Kerentanan Bangunan di Kampus Unpar selama 2 hari, yakni 8 sampai dengan 9 Agustus 2025.
Bimtek tersebut menghadirkan para narasumber yang menyajikan materi di antaranya Kebencanaan Gempa Bumi dari Museum Gempa Sarwidi (Mugesa) dan Kebijakan dan Teknis Bangunan Tahan Gempa dari Kementerian Pekerjaan Umum.
“Materi Kebijakan Perumahan Permukiman dari Kementerian Perumahan dan Kawasan Pemukiman,” ujarnya.
Selain itu, lanjut Abdul Muhari, kegiatan ini juga melibatkan BPBD Provinsi Jawa Barat, BPBD Kota Bandung, dan dosen Unpar.
Baca Juga: Gempa Bumi Terkini Besar Magnitudo 6,9 Bikin Maluku Tenggara Bergetar
Deputi Bidang Pencegahan BNPB, Prasinta Dewi, menyampaikan para mahasiswa diberikan teori bagaimana membuat konstruksi yang tahan gempa.
"Melalui bimbingan teknis ini, kita tidak hanya membekali peserta dengan teori tentang bangunan tahan gempa,” katanya.
Prasinta menyampaikan, Bimtek tersebut juga memperkenalkan dan melatih penggunaan instrumen penilaian ketahanan rumah swadaya yang dapat digunakan secara praktis di lapangan.
Ia menjelaskan, survei penilaian kerentanan bangunan ini merupakan salah satu upaya mitigasi yang dilakukan BNPB melalui Direktorat Kesiapsiagaan.