KONTEKS.CO.ID - Kapolda Nusa Tenggara Timur (NTT) Irjen Pol Rudi Darmoko meminta masyarakat terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di Kabupaten Flores Timur untuk mentaati imbauan aparat berwenang terkait aktivitas gunung api tersebut.
Seperti diketahui, Gunung Lewotobi Laki-Laki kembali memperlihatkan aktivitas vulkanik yang tinggi.
Gunung api itu meletus pada Senin 7 Juli 2025, tepatnya pada pukul 11.05 Wita. Letusannya menciptakan kolom abu vulkanik yang membumbung tinggi sampai 18.000 meter di atas puncak. Atau di kisaran 19.584 meter di atas permukaan laut.
Baca Juga: Rekap Canada Open 2025: Kekalahan Menyakitkan Thuy Linh dan Victor Lai hingga Kanada Gagal Raih Gelar
Untuk dampak abunya mengarah ke utara, timur laut, dan barat laut. Erupsi kali ini juga diwarnai suara dentuman keras bersama luncuran awan panas sejauh 5 kilometer ke arah utara serta timur laut.
Merujuk data dari Pos Pengamatan Gunungapi Lewotobi Laki-laki, erupsi terekam pada seismogram dengan amplitudo maksimum 47,3 mm, Sedangkan durasinya sekitar 6 menit 26 detik.
Aktivitas erupsi bahkan masih berlangsung hingga sore hari, saat berita ini tersusun.
Baca Juga: Awas! 10 Ikan Ini Mengandung Merkuri Tinggi, Ada yang Sering Dikonsumsi
Kapolda NTT Irjen Pol Rudi Darmoko melalui Kabidhumas Kombes Pol Henry Novika Chandra, mengimbau masyarakat agar selalu mengutamakan keselamatan. Juga menaati rekomendasi resmi dari otoritas kebencanaan setempat.
"Kami mengimbau masyarakat agar tidak beraktivitas dalam radius 6 kilometer dari pusat erupsi dan sektor barat daya hingga timur laut hingga radius 7 kilometer. Ini demi keselamatan bersama," kata Henry di Flores, Senin 7 Juli 2025.
Polda NTT juga mengimbau agar warga tetap tenang, tak mudah percaya pada informasi yang tak jelas sumbernya, serta mengikuti arahan dari pemda, BPBD, serta aparat setempat.
Baca Juga: 17 Perwira Tinggi Polri Naik Pangkat, Winarto Pecah Bintang Tiga alias Komjen
Selain itu, warga diminta mewaspadai potensi banjir lahar hujan saat hujan deras. Terutama untuk wilayah Dulipali, Padang Pasir, Nobo, Nurabelen, Klatanlo, Hokeng Jaya, Boru, dan Nawakote
Untuk warga terdampak hujan abu, penggunaan masker atau penutup hidung-mulut sangat direkomendasikan guna mencegah gangguan pernapasan.
Polda bersama Pemda NTT terus berkoordinasi dengan PVMBG dan Pos Pengamatan di Desa Pululera untuk memastikan keselamatan masyarakat yang menjadi prioritas pertama. ***