KONTEKS.CO.ID - Pemerintah daerah Bengkulu mengimbau warga tetap tenang, setelah terjadinya gempa magnitudo 6,3 yang terjadi pada Jumat dini hari WIB tadi.
Namun, masyarakat diminta tetap waspada, tidak panik, dan terus mengikuti informasi dari lembaga resmi.
Pemerintah daerah bersama instansi terkait kini tengah melakukan verifikasi dan penilaian terhadap dampak kerusakan yang terjadi, sembari memastikan keselamatan penduduk setempat.
Arahan resmi diimbau untuk selalu diikuti guna menghindari kepanikan yang tidak perlu.
Getaran kuat itu memicu kepanikan warga yang spontan keluar rumah untuk menghindari kemungkinan bahaya.
Sementara beberapa bangunan tempat tinggal dilaporkan mengalami kerusakan.
"Rumah yang rusak kurang lebih 100 unit, dan yang rusak parah kurang lebih separuhnya," kata Helmi Hasan di Bengkulu, Jumat.
Berdasarkan laporan dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), pusat gempa terletak pada kedalaman 84 kilometer di bawah laut, sekitar 47 kilometer dari arah barat daya perairan Bengkulu.
Meski kekuatannya cukup besar, BMKG menegaskan gempa ini tidak menimbulkan ancaman tsunami.
Video dari kamera pengawas yang beredar luas di media sosial menangkap momen saat warga berlarian ke luar rumah akibat guncangan yang terasa cukup intens.
Muhammad Najib, ahli meteorologi dan geofisika dari Stasiun Geofisika BMKG Bengkulu, menyampaikan gempa tersebut bersumber dari wilayah aktif secara seismik yang memang sering mengalami aktivitas tektonik.
“Wilayah ini bukan lokasi baru untuk gempa. Awalnya tercatat 6,3 magnitudo, tapi setelah evaluasi diperbarui menjadi 6,0,” jelasnya pada Jumat pagi.
Laporan sementara menyebutkan beberapa rumah warga mengalami kerusakan, terutama di bagian struktur dinding.